Makassar-daulatraktat.id’Sulawesi Selatan bakal menjadi gudang guru penulis. Yah guru sekaligus juga penulis.
Hari ini, Selasa (31/8 2021) Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Forum Lingkar Pena (FLP) Sulawesi Selatan mengadakan Workshop Penulisan Buku dengan tema Satu Sekolah Satu Inovasi dan Satu Sekolah Satu Produk.
Panitia menghadirkan motivator dan penulis terkenal sebagai pemateri, antara lain Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, ST. Ada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, yang juga penulis 9 buku, Prof Dr Muhammad Jufri, MSi, MPsi, Psikolog.
Lalu ada S. Gegge Mappangewa, penulis 42 buku dan pemenang Sayambara Gerakan Literasi Nasional 2017 – 2021, kemudian ada Hj Rahmawati Latief, S.Sos. M.Soc.Sc akademisi UIN Alauddin dan Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia.
Pemateri lainnya adalah Yanuardi Syukur juga seorang Penulis Buku, Presiden Rumah Produktif Indonesia dan juga Dosen Universitas Khairun Ternate/Kandidat Doktor UI. Kemudian Fitrawan Umar, penulis/CEO Penerbit Sophia dan Dosen/Kandidat S-3 ITB. Ahmad, S.S, M.Litt (Dosen UIN Alauddin/ Alumni the University of Aberdeen, Inggris Raya).
Ada Andi Batara Al Isra (Penulis/ Mahasiswa S2 University of Auckland, Selandia Baru) dan Suardam,S.Pd.M.Pd, penulis buku dan Kepala SMA 12 Enrekang.
Dengan pemateri yang hebat ini, Prof Jufri optimis akan banyak lahir guru-guru yang juga penulis di Sulawesi Selatan. “Saya yakin itu,” katanya saat memberikan motivasi kepada peserta Workshop Penulisan Buku secara virtual di Ruang e-Panrita Disdik Sulsel. turut didampingi Sekretaris Disdik Sulsel, H Hery Sumiharto, SE.M.Ed.
Dalam setahun, kata Prof Jufri, akan bisa terbit 1000 buku, sesuai jumlah sekolah SMA, SMK dan SLB yang ada di Sulsel sast ini. Dan tu bisa lebih, bisa 2000 atau 3000 bahkan bisa lebih dari itu.
Menurut Prof Jufri, setiap sekolah bisa melahirkan minimal 3 buku. Satu yang ditulis kepala sekolah, satu guru dan satu siswa. Bahkan menurut Prof Jufri, dalam setahun, seorang penulis tidak hanya mampu menulis satu buku, tapi bisa dua atau tiga buku.
Ia mencontohkan sejumlah guru yang ada di Kabupaten Enrekang yang mengikuti pelatihan menulis dalam program One School, One Inovation yang ia kunjungi beberapa bulan lalu di SMAN 2 Enrekang sudah mampu menghasilkan buku hanya dalam tiga bulan.
Mereka itu mulai dari nol, dan hanya tiga bulan mengikuti pembimbingan, ia sudah bisa menerbitkan buku, kata Prof Jufri sambil memperlihatkan buku-buku mereka.
Prof Jufri mengakui, secara nasional Sulsel belum masuk 10 besar penulis buku terbanyak, masih dominan Pulau Jawa, yaitu Jogya, Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang dan lainnya. Kita belum masuk di lingkaran itu, katanya.
Tapi Prof Jufri, yakin ke depan Sulsel akan menjadi terdepan dalam penulisan buku. Sebab dengan kegiatan ini, minat guru untuk menulis buku sudah kelihatan, tinggal dimotivasi dan dibimbing secara kontinyu.
Workshop penulisan buku ini saja sudah diikuti 700-an orang. Ini menggembirakan, dan saya yakin akan terus bertambah, kata Prof Jufri.
Kegiatan ini terlaksana, kata Prof Jufri, berkat inisiasi dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X, Baharuddin Iskandar.
Workshop Penulisan Buku ini menurut Prof Jufri dirancang khusus agar semua peserta bisa menghasilkan buku di akhir kegiatan.
Karenanya panitia membagi tiga sesi, yaitu sesi teori, sesi penyusunan dan sesi penyuntingan. Setiap sesi akan mendapatkan alokasi waktu, dan semuanya dilaksanakan secara daring. Sesi teori (seminar) berlangsung dua hari, Selasa – Rabu (31/8 – 1/9 2021). (humas disdik sulsel/muasri/lin)