MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Makassar meraih penghargaan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar atas pencapaiannya dengan literasi tertinggi pada program LAYARKU tahun 2024.
Penghargaan ini diberikan kepada PNM Makassar dalam gelaran FIN Expo 2024 yang berlangsung di Anjungan MNEK CPI Makassar, Jumat malam (26/10/2024).
Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan PNM Makassar dalam meningkatkan inklusi keuangan di wilayah Sulawesi Selatan dan Barat melalui program literasi serta pembukaan rekening baru.
Sepanjang tahun ini, PNM Makassar telah merealisasikan pembukaan sebanyak 87.000 rekening baru, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang manfaat dan risiko asuransi.
Pemimpin Cabang PNM Makassar, Maimun Bakri, menjelaskan bahwa PNM juga telah mengajak sekitar 3.200 nasabahnya untuk mengasuransikan tempat usaha mereka dengan premi yang terjangkau.
“Nasabah hanya perlu membayar sekitar Rp10.000 untuk premi, namun tempat usahanya sudah tercover selama satu tahun. Ini tentunya sangat membantu mereka dalam menghadapi risiko,” ujar Maimun.
Kerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga telah menjadikan sekitar 10.800 nasabah PNM Makassar sebagai agen BRILink, yang membawa dampak positif besar bagi para nasabah dan lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank.
Program Mekar menjadi andalan PNM Makassar dalam menggerakkan literasi keuangan ini. Program tersebut berfokus pada pembiayaan untuk ibu-ibu prasejahtera, mayoritas dari kalangan UMKM mikro yang berasal dari keluarga pra sejahtera.
“Para nasabah kami adalah perempuan yang membutuhkan pembiayaan, dan kebanyakan dari mereka adalah UMKM mikro,” ungkap Maimun.
Program ini memberikan pembiayaan secara berkelompok untuk mendukung perempuan prasejahtera dalam mengembangkan usaha kecil mereka.
Hingga kini, PNM Makassar telah menjangkau hampir seluruh kabupaten di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Papua dengan 112 unit Mekar dan 17 unit ULaMM.
Maimun menjelaskan bahwa unit ULaMM ditujukan bagi nasabah perorangan, yang rata-rata bergerak di sektor perdagangan, pertanian, dan perkebunan. PNM kini memiliki total 505.000 nasabah di seluruh wilayah operasionalnya.
“Kami berharap ke depan dapat memberikan kontribusi yang lebih baik lagi bagi masyarakat dan pelaku UMKM, sekaligus meningkatkan inklusi keuangan di daerah ini,” tambah Maimun.
Maimun berterimakasih kepada OJK yang telah memberikan support yg luar biasa sehingga PNM Makassar bisa menjalankan program-programnya dengan baik khususnya dalam hal literasi keuangan.
PNM Makassar sendiri selain memberikan akses pembiayaan kepada pelaku usaha khususnya ultra mikro juga aktif memberikan pendampingan berupa pelatihan-pelatihan sederhana dengan tema antara lain, misalnya mengatur keuangan dengan bijak, sadar resiko dengan menginformasikan manfaat-manfaat asuransi baik kerugian maupun jiwa, bagaimana nasabah berinvestasi yang bijak misal dengan mulai menyimpan kelebihan dananya di tabungan dll.
Sementara, Kepala OJK Sulselbar Darwisman mengungkapkan, pengembangan progam literasi dan inklusi keuangan membutuhkan dukungan seluruh pihak. Baik kepada layanan perbankan hingga pembiayaan. Hal ini agar masyarakat dapat memanfaatkan layanan keuangan dengan tepat dan aman.
Ia menyebutkan sejak program LAYARKU diluncurkan pada 10 September 2023 program tersebut telah menyasar 1.097 desa, dengan pencapaian 59.73 persen dari target di 2024 sebesar 1.835 desa.
“Target desa yang akan disasar pada program ini di 2023 sebanyak 556 desa, di 2024 1.669 desa, sementara di periode 2025 sebanyak 1.482 desa yang dijangkau. Baik di Sulsel maupun wilayah Sulbar,” katanya.
Ia menjelaskan, program LAYARKU ini digagas melalui kolaborasi antara OJK dengan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Sulselbar dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Sulsel. Dimana bertujuan untuk meningkatkan literasi atau pemahaman keuangan dan inklusi atau penggunaan keuangan masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.
“Dari program ini kami memaksimalkan peran IJK yang memiliki jaringan kantor di seluruh kabupaten dan kota untuk memberikan pemahaman kepada seluruh lapisan masyarakat hingga ke pedesaan agar tidak menjadi individu konsumtif,” ujarnya.
Termasuk memberikan literasi untuk mengakses layanan jasa keuangan seperti perbankan untuk mengelola uang mereka.
“Saat ini masih banyak masyarakat, utamanya di pedesaan yang uangnya disimpan di bawah bantal, bahkan dikubur. Ini yang kita berikan pemahaman agar uangnya disimpan di bank agar aman, tidak hilang maupun rusak,” tegas Darwisman.
Sementara itu, Pjs Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan BIK yang diadakan oleh OJK Sulselbar.
Andi Arwin Azis berharap Financial Expo BIK ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh peserta dan masyarakat untuk memahami lebih dalam mengenai akses dan literasi keuangan.
Lebih lanjut, Andi Arwin menyampaikan apresiasi kepada panitia penyelenggara PIN Expo BIK, yang dinilai sangat strategis dalam mendorong pembangunan ekonomi daerah.
“Tentu akan memberikan manfaat besar dalam merumuskan kebijakan yang lebih baik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di Makassar tetapi juga secara nasional, ” kata Andi Arwin Azis.
Andi Arwin juga menyoroti pentingnya peningkatan literasi dan inklusi keuangan agar masyarakat bisa memahami produk dan layanan keuangan yang ada.
“Ini tidak hanya soal memiliki rekening bank, tetapi juga memahami bagaimana memanfaatkannya secara bijak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas, “ujarnya.