Polman,daulatrakyat.id- Relawan TIK Indonesia Sulawesi Barat, Bang Mihram memberi penjelasan terkait pembuatan pupuk menggunakan teknologi Bioring.
Hal itu disampaikan, saat PJ Bupati Polman dan Dandim 1402 Polman menggelar panen jagung hasil tehnology pertanian Bioring yang dikembangkan dilahan pertanian jagung Kodim 1402 Polman, Senin, 22 Januari 2024.
” Tehnology Bioring ini bebas dari bahan kimia,” ujar Bang Mihram.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Andi Afandi Rahman, sebagai Inspirator tehnology Bioring Bang Mihram dan Ofteker jagung mendapat apresiasi dari Pj Bupati Polman.
Pj Bupati Polman Muh Ilham Borahima mengatakan program ketahanan pangan yang dilakukan oleh Kodim 1402 Polman bersama jajarannya dengan menggunajan teknologi Bioring ini dapat meningkatkan hasil produksi pertanian jagung di Polman.
“Saya harap para Kades dan penyuluh dilapangan dapat menggunakan tekhnologi Bioring untuk meningkatkan produktivitas tanaman kita baik padi jagung dan tanaman lainnya sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat kita,” ujar Muh Ilham Borahima.
Menurut Muh Ilham Borahima, penggunaan tehnologi Bioring ini memiliki banyak keuntungan karena bahannya tidak sulit ada dilingkungan kita karena bahan yang digunakan sampah seperti batang jagung, daun dan tongkol yang diolah jadi pupuk kembali.
Sangat banyak manfaat dan kedua tehnologi ini biayanya murah dan bisa jadi home industri dengan sistem Bioring dapat memproduksi pupuk cair dan pestisida daripada menggunakan pupuk kimia.
Menurutnya, ini perlu uji coba dan pilot project percontohan agar masyarakat yakin bahwa ini benar tehnologi bioring ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian.
Muh Ilham Borahima menyebut, program ini sangat cocok dilakukan di tingkat Desa karena ada anggaran untuk program ketahanan pangan yang bersumber dari dana Desa sebesar 20 persen.
” Hasil pertanian jagung di lahan Kodim sangat luar biasa hasilnya apalagi ditanam ditahan lahan yang kering yang kesuburannya rendah tetapi dengan tehnologi Bioring ini hasilnya dapat kita panen hari ini,” ujarnya.
Kesempatan yang sama, Dandim 1402 Polman Letkol Czi Sabar Chandra Gufta Panjaitan menyampaikan, panen bersama jagung menggunakan metode Bioring ini yang ditanam sejak bulan Oktober pada musim kemarau dengan tehnologi Bioring masih bisa menghasilkan hasil cukup baik.
“Kita harap ini bisa dijadikan contoh oleh petani kita bagaimana bisa meningkatkan produksi pertanian dengan biaya yang rendah,” kata Letkol Czi Sabar Chandra Gufta Panjaitan.

” Pupuk, pestisida semua dihasilkan dari sampah dan sama sekali tidak menggunakan bahan kimia,” ujarnya.
Luas lahan tanaman jagung yang dijadikan percontohan yakni seluas satu hektre dengan produksivitas bisa 15 ton dan tanpa tehnologi hanya 10 ton perhektare.
“Tinggi tanamannya juga beda jauh,demikian buahnya juga berbeda dan tidak ada yang terbuang semua diolah kembali menjadi pupuk organik dan pestisida tanpa bahan kimia.” ujar Letkol Czi Sabar Chandra Gufta Panjaitan.
Bang Mihram menjelaskan, Program Charbon Literation (Charli) merupakan inisiatif kolaboratif antara Relawan TIK Indonesia dan Kodim 1402/Polman untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam bidang pertanian.
“Fokus utama program ini adalah pemanfaatan karbon hasil pyrolisis sampah sebagai peningkatan kualitas tanah,” jelas Bang Mihram.
Dalam proses pyrolisis, karbon yang dihasilkan dari pembakaran sampah dikombinasikan dengan tanah pada lahan pertanian jagung. Karbon tersebut dapat membantu meningkatkan struktur tanah dan mempertahankan kelembaban, meningkatkan daya serap air dan unsur hara tanah yang esensial bagi pertumbuhan tanaman jagung,” jelasnya.
Selain itu, smoke liquid yang dihasilkan dari proses pyrolisis juga menjadi aspek penting dalam program ini. Smoke liquid dapat diaplikasikan sebagai pestisida alami untuk melindungi tanaman jagung dari hama dan penyakit tanaman. Dengan menggunakan solusi organik ini, petani jagung dapat mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia yang berpotensi merugikan lingkungan.
Pada sisi lain, fermentasi limbah dapur menjadi pupuk organik cair menjadi langkah inovatif lainnya dalam program ini. Pupuk organik cair ini mengandung mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanah dan tanaman jagung. Dengan mengintegrasikan pupuk organik cair ini dalam sistem pertanian, petani jagung dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman secara alami.
Contoh penerapan nyata dari program ini dapat ditemukan di lahan pertanian jagung di Kodim 1402/Polman. Tim Work yang mengadopsi teknik pyrolisis melaporkan peningkatan hasil panen dan kualitas tanaman jagung. Penggunaan smoke liquid sebagai pestisida alami juga membantu mengurangi dampak negatif lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan sistem pertanian.
Pupuk organik cair dari fermentasi limbah dapur tidak hanya memberikan nutrisi tanaman jagung, tetapi juga mengurangi jumlah limbah organik yang masuk ke lingkungan.
Dengan demikian, program Charbon Literation (Charli) tidak hanya mengedukasi masyarakat tentang praktik pertanian yang berkelanjutan, tetapi juga memberikan solusi konkret untuk meningkatkan hasil pertanian jagung secara efisien dan ramah lingkungan.(rils/dr)