MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Untuk lebih mendorong peningkatan industri halal dan minat masyarakat Makassar terhadap perbankan syariah dan pertumbuhan ekonomi yang berbasia syariah ,kali ini Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Selatan sebagai Hub di Kawasan Timur Indonesia (KTI) kembali menggelar Pekan Ekonomi Syariah (PEsyar).
Direktur Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Perwakilan Sulsel, Endang Kurnia Saputra dalam jumpa pers di Sunachi Hotel Claro kemarin mengatakan BI terus berupaya dalam mengembangkan ekonomi syariah di Sulsel salah satunya menggelar Pekan Ekonomi Syariah (PESyar).
Dikatakan Endang Kurnia jika ada empat poin penting yang ingin dicapai dari pelaksanaan PESyar, yakni meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya potensi industri makanan halal, fashion halal, pariwisata halal dan industri keuangan syariah.
“Empat point penting itulah yang harus kita capai dimana point pertama food, fesyen, dan meskipun sekarang down, break dulu, libur dulu ternyata Sulsel juga bisa jadi basis pengembangan travel atau tourism halal. jadi pertama food, kedua fashion ketiga travel dan terakhir keuangan syariah,”ujarnya.
Lebih jauh Adang mengatakan potensi industri halal di Sulsel sangat besar seperti diketahui hampir semua industri halal ada di Sulsel sudah ada.
“Misalnya, dari sektor industri makanan di sulsel 98 persen moeslem friendly, penduduk sulsel 23 persen berwakaf atau 1/4 atau hampir 2 juta orang berwaqaf,” jelasnya.
Menurutnya wakaf penduduk Sulsel bahkan menempati posisi paling tertinggi se nasional. Tak hanya itu, Sulsel juga menjadi hub produsen dan perdagangan dikawasan Sulawesi Maluku Papua (Sulampua).
“Kita tahu kalau produsen ada semua disini, tidak ada yang tidak ada provinsi di Sulampua yang tidak bergantung dari Sulsel, mulai beras dan perdagangan linnya. bukan di Menado, bukan di Kendari tapi semuanya berpusat di Sulsel,” tambahnya.
Dengan potensi besar yang dimiliki Sulsel tersebut, maka Bank Indonesia bahkan menjadikan Makassar sebagai satu dari dua daerah di Indonesia sebagai depot utama keuangan Indonesia.
“Hanya ada dua depot uang, dari Jakarta ke Surabaya dan Makassar. jadi melihat potensi itu,kita ingin menjadikan Sulsel sebagai hub kawasan industri halal di Indonesia Timur,”pungkasnya.
Seperti diketahui minat masyarakat terhadap inklusi keuangan berbasis syariah masih rendah,dibutuhkan peran BI untuk terus mensosialisasikan pentingnya ekonomi dan perbankan berbasis syariah.
Di Indonesia baru Lombok yang terkenal pertama kali pariwisatanya berbasis halal,jadi perlu kerja keras lagi untuk menggenjot industri dan perbankan berbasis Syariah yang banyak diminati oleh wisatawan baik itu wisatawan muslim maupun non muslim.(ninaannisa)