MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Sebanyak 25 Orang TP2DD yang dikukuhkan oleh Bank Indonesia saat gelaran Digifest South Of Sulawesi 2021 di Upperhilz pada 12 April lalu memiliki peran penting dalam mendongkrak ekonomi Sulawesi Selatan.
Budi Hanoto Kepala Kantor Wilayah BI Sulsel menaruh harapan pada TP2DD meskipun dalam implementasinya, banyak tantangan dan rintangan yang dihadapi, misalnya konektivitas, literasi digital, infrastruktur digital yang belum merata di daerah Sulawesi Selatan.
Sinergi dan kolaborasi antar otoritas, pelaku industri, dan semua pemangku kepentingan utama dan ekosistem keuangan digital sangat penting untuk keberhasilan pencapaian tujuan ini.
“Selama tanggal 5 sampai dengan 8 April 2021, kita telah bersama-sama mengikuti rangkaian acara Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) yang diselenggarakan oleh Kantor Pusat Bank Indonesia dan Kemenko bidang Perekonomian untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya digitalisasi ekonomi dan keuangan,”ujarnya.
Termasuk dalam rangkaiannya terdapat Adapun launching Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) pada tanggal 5 April 2021, yang berperan untuk mewujudkan keuangan yang inklusif, serta meningkatkan integrasi ekonomi dan keuangan digital nasional.
Selanjutnya, inisiatif Bank Indonesia untuk mempercepat implementasi Elektronifikasi di lingkup Pemda dilakukan melalui beberapa hal, yaitu:
Ekstensifikasi penggunaan instrumen dan kanal pembayaran seperti
Quick Response Indonesia Standard (QRIS),
Platform e-Commerce untuk pembayaran pajak dan retribusi,
Kolaborasi Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) dengan Pemda dan BPD,
Dukungan Kantor Perwakilan BI dalam membentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).
“Kita boleh berbangga hati Bp/Ibu, karena sampai saat ini dalam menjalankan inisiatif-inisiatif tersebut, Sulawesi Selatan sudah one step ahead. Seperti John Maxwell katakan “being one step ahead makes you a leader,”Papar Budi.
*Capaian Sulawesi Selatan dalam implementasi ETPD
Lanjut dipaparkan Budi dengan bangga hati dan apresiasi yang sebesar-besarnya atas sinergi, kolaborasi, dan komitmen yang tinggi dari seluruh Kepala Daerah di Provinsi Sulawesi Selatan, dengan ini kami sampaikan bahwa Sulawesi Selatan merupakan Provinsi pertama, tercepat, dan terbanyak di Indonesia yang membentuk seluruh TP2DDnya yaitu sebanyak 25 (dua puluh lima) TP2DD.
18.
Kami juga mengapresiasi atas dukungan khususnya dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang telah membantu mengkoordinir dan mendorong Pemda-Pemda lainnya dalam pembentukan TP2DDnya yang akan
menjadi forum koordinasi antar instansi dan stakeholder terkait untuk mendorong inovasi, mempercepat dan memperluas EPTD dalam rangka mewujudkan efisiensi, efektifitas, dan transparansi tata kelola keuangan,”tambahnya.
BI juga mengapresiasi Bank Sulselbar selaku Bank Pemegang Rekening Umum Kas Daerah (RKUD), atas inovasi-inovasi digitalisasi sistem informasi dan sistem pembayaran yang disediakan untuk kemudahan Pemerintah dalam pengelolaan keuangannya maupun masyarakat dalam melakukan pembayaran pajak dan retribusi daerah.
Disampaikan BI bahwa seluruh pajak daerah di 25 (dua puluh lima) daerah telah menggunakan QRIS untuk pembayarannya.
“Selamat juga atas perizinan QRIS yang telah diperoleh Bank Sulselbar, semua ini atas koordinasi yang intensif juga dengan OJK,kami juga mengapresiasi Pemda-Pemda yang selalu inovatif dan adaptif dalam perkembangan teknologi digital, melalui kerjasamanya dengan platform-platform e-Commerce dan FinTech untuk meningkatkan kemudahan pembayaran pajak/retribusi dari masyarakat kepada Pemda,”pungkasnya.(“/ninaannisa)