MALANG.DAULATRAKYAT.ID.Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sulawesi Selatan tidak henti-hentinya melakukan sosialisasi terkait literasi keuangan termasuk sosialisasi penggunaan QRIS atau Quick Response Code Standart Indonesia.
Diakui keberadaan QRIS sebagai alat pembayaran berbasis digital memberikan banyak sekali keuntungan dan kemudahan yang disediakan oleh masing-masing platform atau biasa disebut dengan e wallet ataupun dompet digital dan platform digital bank lainnya.
QRIS sendiri sudah banyak digunakan oleh milenial, kaum pekerja maupun masyarakat umum diberbagai transaksi yang melayanj QRIS
Atas dasar itulah BI selaku Bank Sentral terus aktif mendorong digitalisasi keuangan, termasuk dalam bertransaksi di sektor pariwisata dengan menggunakan metode transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Wahyu Purnama dalam paparannya didepan sejumlah awak media di Malang,dikatakan jika penggunaan QRIS terus mengalami peningkatan artinya gaya hidup dan minat masyarakat terhadap transaksi non tunai juga mengalami perubahan.
Salah satu upaya tersebut dengan mendorong penggunaan QRIS atau penggunaan barcode dalam bertransaksi di lokasi destinasi wisata.
Peluncuran penggunaan QRIS di
Sulawesi Selatan meningkat dari tahun ke tahun sejak peluncurannya.
“Tahun 2024 ini, BI Sulsel mencatat 958.897 merchant yang telah menggunakan QRIS tersebar di 24 kabupaten/kota termasuk di dalamnya pengguna jasa di sektor pariwisata,”ujarnya.
Ia mencontohkan untuk tiket masuk di destinasi kawasan karst Rammang-Rammang, Kabupaten Maros sudah dapat menggunakan QRIS. Juga sejumlah kafe di lokasi itu dapat bertransaksi tanpa menggunakan uang tunai.
Dari pantauan penulis bersama tim Bi dan beberapa jurnalis lainnya di sejumlah kafe dan resort di kawasan destinasi wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Malang, Jawa Timur.
Pada kesempatan workshop tersebut yang dirangkaikan dengan kunjungan ke lokasi destinasi wisata ini bertujuan untuk memperkuat kualitas jurnalisme di bidang kebanksentralan yang juga bagian dari literasi keuangan.
“Kita juga ingin teman-teman jurnalis lebih bersinergi dengan BI dalam menjalankann penguatan komunikasi, diseminasi dan informasi terkait literasi keuangan,”ujarnya.
Ia juga berharap sinergitas yang dilakukan pihak BI dan media dapat mendukung peran dan keberadaan BI khususnya di setiap daerah.(ninz)