MAKASSAR, DAULATRAKYAT — Pemerintah Kota Makassar terus menunjukkan komitmennya dalam membangun fondasi ekonomi kerakyatan yang kuat dan berkelanjutan. Salah satu langkah konkret adalah menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) untuk memberikan pelatihan serta penguatan kapasitas kepada pengurus Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Program pelatihan ini dirancang agar para pengurus koperasi memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola kelembagaan secara profesional, transparan, dan bertanggung jawab. Hal ini penting mengingat peran koperasi kian vital dalam menopang perekonomian masyarakat di tingkat akar rumput.
Kepala OJK Sulselbar, Mochammad Muchlasin, mengapresiasi inisiatif Pemkot Makassar yang dinilai sebagai langkah serius membentuk sistem keuangan inklusif berbasis masyarakat.
“Kami melihat semangat luar biasa dari Pemkot Makassar. Pembentukan Koperasi Merah Putih adalah langkah strategis yang patut didukung, apalagi koperasi bisa menjadi solusi nyata di tengah maraknya praktik pinjaman online ilegal,” ujarnya dalam audiensi bersama Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, Selasa (17/6/2025) di Balai Kota Makassar.
Hingga pertengahan Juni 2025, tercatat sebanyak 152 Koperasi Merah Putih telah terbentuk di 153 kelurahan se-Kota Makassar. Pemerintah berharap koperasi tidak hanya berkembang secara jumlah, tetapi juga memiliki tata kelola yang kuat agar terhindar dari penyalahgunaan.
Muchlasin menegaskan, OJK bersama Dinas Koperasi dan Dinas Perdagangan Makassar akan rutin menggelar pelatihan dengan materi mencakup sistem layanan informasi keuangan, manajemen koperasi sehat, serta strategi mitigasi risiko.
“Koperasi yang dikelola profesional bisa menjadi alternatif pembiayaan yang aman dan terjangkau. Sinergi dengan BPR, koperasi simpan pinjam, dan lembaga keuangan lain harus terus ditingkatkan,” tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin atau Appi, menekankan tingginya minat masyarakat untuk bergabung dalam koperasi. Karena itu, pelatihan bagi pengurus menjadi langkah penting agar koperasi benar-benar dikelola secara profesional.
“Kami ingin Koperasi Merah Putih menjadi model koperasi unggulan di Indonesia Timur. Itu hanya bisa tercapai jika para pengurus memahami perannya dan tata kelola berjalan baik,” tegasnya.
Appi juga meminta Dinas Koperasi aktif mendampingi serta memberi penghargaan kepada koperasi berprestasi. Ia menegaskan, koperasi harus menjadi bagian dari strategi besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Koperasi bukan sekadar wadah simpan pinjam, tapi tulang punggung ekonomi rakyat yang mandiri dan tangguh,” pungkasnya.
