Luwu Utara, daulatrakyat.id — Pemerintah desa Harapan, kecamatan Mappedeceng menggelar Musyawarah Desa (Mudes) rencana pembangunan tahun anggaran 2025 , di aula kantornya, Senin (28/07)
Rapat dihadiri Sekretaris Camat (Sekcam) Mappedeceng Muhammad Andi Ikbal, Kepala desa Harapan Wendri, ketua BPD beserta anggotanya, kaur dan staf desa Harapan, tokoh masyarakat dan Ketua PKK desa Harapan
Sekcam Muhammad Ikbal dalam sambutannya mengungkapkan, beberapa waktu yang lalu telah melaksanakan dua kegiatan, yang pertama rembuk Stunting kemudian dilaksanakan musyawarah perencanaan pembangunan desa tahun anggaran 2025
“Alhamdulillah inilah desa yang saya hadiri paling cepat selesai, biasanya desa-desa lain itu ada perdebatan tidak ada yang saling mengalah, disini sudah sepakat semua apa yang telah diusulkan ,”ungkapnya
“Apapun hasilnya yang mana menjadi prioritas ada tahapan nanti, musyawarah mencantumkan RABnya sudah yang mana bisa dimasukkan di APBS daftar usulan ini, yang perlu kita perhatikan kemudian sampaikan SKPD yang terkait,”pungkasnya
Sementara itu Kepala Desa Harapan Wendri mengatakan, jadi untuk hari ini musyawarah desa kita rata-rata beberapa usulan dari perwakilan, apa yang tidak terealisasi di tahun 2024 itu yang diusulkan kembali untuk tahun 2025.
“Alhamdulillah beberapa usulan di tahun 2023, sudah banyak terealisasi di tahun 2024, cuma memang masih ada mau ditambah dengan ada beberapa kegiatan masyarakat inginkan, tetapi nanti kita melihat yang skala prioritas dan jumlah anggaran yang kita punya,”kata Wendri saat ditemui usai melakukan musyawarah
“Kemudian kita usulkan ada yang melalui dana desa, lewat dana APBD dan lewat dana APBN,”imbuhnya
Wendri berharap, berlalunya Covic 19, dirinya bisa membenahi kembali desanya. Menurutnya, selama ini yang membuat dirinya terkendala dalam soal pembangunan diwilayahnya banyaknya dana yang dikucurkan pada covid 19
“Mudah-mudahan berlalunya Covic 19 desa kita ini bisa di benahi kembali, karena selama ini yang membuat kita terkendala dalam soal pembangunan desa adalah banyaknya dana yang kita kuncurkan pada covid 19, karena beberapa tahun terakhir ini kita memberikan sisa beberapa persen saja kepada penerima BLT, istilahnya sisa tinggal pemulihan,”kuncinya.(jal/dr)