Luwu Utara, daulatrakyat.id — Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara (Lutra) berkomitmen untuk mewujudkan program “Landscape Sehat” yang digagas Rainforest Alliance (RA). Wujud komitmen ini diperkuat dengan dilakukannya penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) serta Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemda Lutra dan RA, Jumat (16/8). Penandatanganan dilakukan di Ruang Command Center Kantor Bupati Luwu Utara.
Penandatanganan MoU dan PKS ini dilakukan dalam rangka untuk membangun dan meningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program yang menitikberatkan pada pembangunan hijau dan biru yang inovatif, inklusif, terintegratif, serta berkelanjutan melalui program Landscape Sehat. Penandatanganan ini dilakukan oleh Bupati Indah Putri Indriani sebagai perwakilan pemda, dan Putra Agung sebagai Direktur RA Indonesia.
Program Landscape Sehat ini dilakukan sebagai upaya pemda untuk meningkatkan kesehatan dan kelestarian lingkungan, sekaligus mengatasi berbagai tantangan lingkungan, utamanya di daerah berjuluk Bumi La Maranginang tersebut. Tentunya sambil mempromosikan bagaimana cara hidup yang lebih sehat serta berkelanjutan. Dalam pandangan umumnya, Indah berkomitmen untuk memastikan Luwu Utara sebagai model pembangunan berkelanjutan.
“Tujuan kami dengan adanya kerja sama melalui program ini adalah bagaimana menciptakan lingkungan yang lebih sehat di Luwu Utara yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dan alam,” jelas Indah. Untuk itu, Bupati Luwu Utara dua periode ini mengapresiasi upaya RA menjadikan Luwu Utara sebagai role model program Landscape Sehat. “Saya mengapresiasi kerja sama yang dilakukan dalam bentuk MoU dan PKS ini,” kata Indah.
Ia berharap, program ini ke depan dapat menjadi rujukan pemerintah daerah dalam merumuskan dan menetapkan perencanaan pembangunan di masa-masa yang akan datang. “Secara regulasi, kita sementara mem-finalisasi RPJP 20 tahun ke depan, dan saya kira ini adalah sejarah bagi kita, utamanya bagi teman-teman RA,” tuturnya. Menurutnya, Landscape Sehat ini sudah menjadi komitmen bersama, sehingga tak perlu lagi diperdebatkan.
Bupati perempuan pertama di Sulsel ini berharap, melalui komitmen kerja sama yang dibangun tersebut, keanekaragaman hayati senantiasa dapat terjaga, sehingga dapat memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat. Dikatakannya, setiap kebijakan berbasis ekosistem atau pembangunan hijau-biru membutuhkan langkah antisipatif. Mengingat perubahan iklim itu bisa saja terjadi, sehingga dibutuhkan upaya bersama, utamanya dalam proses adaptasi dan mitigasi.
“Melalui kerja sama ini, keanekaragaman hayati yang ada di Luwu Utara bisa terjaga dengan baik melalui pendekatan keseimbangan hidup dalam memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat. Sementara pada sisi yang lain, tentu kita juga berkomitmen untuk terus menjaga keberlangsungan hidup dan lingkungannya,” terang Indah, seraya menyebutkan bahwa Landscape Sehat ini akan menjadi buku pintar bagi Luwu Utara dalam perencanaan pembangunan.
Sementara Direktur Rainforest Alliance Indonesia, Putra Agung, mengatakan bahwa keterlibatan masyarakat sangat penting bagi keberhasilan program ini. “Kami mengundang semua masyarakat Luwu Utara untuk ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan dan berkontribusi untuk Luwu Utara yang jauh lebih hijau dan lebih sehat,” kata Putra Agung.
Dikatakannya bahwa kerja sama yang dibangun ini akan menjadi dasar untuk segera memulai kegiatan yang ada dalam program ini, seperti mengelola sumber daya alam, serta meningkatkan kapasiatas sumber daya manusia untuk pembangunan yang berkelanjutan. “MoU ini adalah dasar bagi kita untuk memulai kegiatan mengelola sumber daya alam, dan meningkatakan kapasiatas SDM untuk pembangunan yang berkelanjutan,” tandasnya.
Sekadar diketahui, program ini fokus pada kesepahaman visi, dan sinergi stakeholder dalam upaya pengelolaan SDM, pembangunan pertanian berkelanjutan, konservasi hutan dan biodiversity, pengurangan green house gas, peningkatan resiliensi ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan menjaga HAM. Dengan melibatkan petani, tokoh masyarakat, organisasi lingkungan hidup, dan swasta, maka program ini berupaya mendorong kolaborasi dan menerapkan solusi jangka panjang terhadap permasalahan lingkungan demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat. (lhr/jal/dr)