MAKASSAR, DAULATRAKYAT – Dalam mendukung program Koperasi Merah Putih, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat bersama Pemerintah Kota Makassar menjalin kolaborasi melalui kegiatan edukasi literasi keuangan. Acara ini ditujukan bagi pengurus koperasi sebagai langkah nyata mendorong terbentuknya koperasi yang cerdas, mandiri, dan berdaya saing di era digital. Kegiatan berlangsung di Ballroom Kantor OJK Sulselbar, Jalan Sultan Hasanuddin No. 3-5 Makassar, Kamis (26/6/2025).
Asisten Direktur Senior Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Indra Natsir Dahlan, hadir sebagai narasumber dan menyampaikan materi seputar maraknya aktivitas keuangan ilegal di Indonesia, rendahnya tingkat literasi keuangan, serta budaya masyarakat yang masih cenderung praktis dan kurang teliti.
“Maraknya aktivitas keuangan ilegal di Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan, turut dipengaruhi oleh kondisi geografis kepulauan,” jelas Indra.
Ia juga memaparkan data Satgas PASTI hingga April 2025, yang mencatat sebanyak 13.228 entitas ilegal berhasil ditindak, terdiri atas 11.166 pinjaman online ilegal, 1.811 investasi ilegal, dan 251 gadai ilegal. Total kerugian masyarakat akibat praktik ilegal tersebut mencapai Rp142,13 triliun.
Menurut Indra, kegiatan edukasi ini sangat bermanfaat sekaligus menjadi ruang dialog interaktif antara peserta dan narasumber. “Tadi bagus sekali karena para pengurus koperasi langsung menyampaikan berbagai pertanyaan seputar praktik keuangan yang aman, ciri-ciri entitas ilegal, hingga mekanisme pelaporan,” ujarnya.
Antusiasme peserta menunjukkan tingginya kebutuhan akan informasi yang akurat dan mudah dipahami di tengah pesatnya perkembangan layanan keuangan digital. Hal ini memperkuat komitmen bersama dalam membangun ekosistem keuangan yang inklusif, aman, dan berdaya tahan, khususnya di sektor koperasi.
Adapun kegiatan ini diikuti oleh 153 Ketua Pengurus Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) yang tersebar di seluruh kelurahan di Kota Makassar. Edukasi ini menjadi ruang inspiratif bagi pengurus koperasi untuk memperdalam pemahaman tentang tata kelola keuangan yang sehat, sesuai regulasi, dan berorientasi pada keberlanjutan.
