Mamuju.daulatrskyat.id- Kepala Balai POM Mamuju Netty Nurmuliawaty mengatakan, berbagai tantangan kerap dihadapi Balai POM dalam melaksanakan pengawasan obat dan makanan.
Salah satunya sebut Netty datang dari dunia digital atau informasi yang kerap mewarnai dunia maya.
Karena itu, kata dia dibutuhkan sinergi semua pihak untuk bersama- sama, termasuk pelaku usaha dan media massa untuk ikut mengedukasi publik agar cermat dan cerdas dalam memilih produk obat dan makanan.
” Jadi butuh senergitas semua pihak untuk ikut mengawasi beredaran obat dan makanan,” ujar Netty di depan awak media saat gelar jumpa pers akhir tahun di Maleo Hotel, Rabu, 23 Desember 2020.
Netty menyebut tingginya ekseptasi masyarakat terhadap produk obat dan makan yang aman, bermutu dan bermanfaat menjadi catatan penting pihak POM untuk lebih meningkatkan animo pelaku usaha untuk mendaftarkan produknya di BPOM.
” Tujuaanya agar produk tersebut teregistrasi secara holistik,” ujarnya.
Netty pun membeberkan berbagai pencapaian BPOM Mamuju selama tahun 2020. Diantaranya para pelaku usaha di Sulbar telah banyak mendaftarkan produknya, khususnya home industri.
Bahkan memberi kemudahan kepada para pelaku usaha yang ingin mendaftar usahanya.
Selain itu, dari aspek hukum BPOM Mamuju juga telah menertibkan obat dan makanan yang ilegal alias tak punya izin edar.
” Tak sedikit sudah ada yang masuk proses hukum di PN,” katanya.
Netty yang rencananya akan memasuki masa pensiun tahun depan ini, berpesan agar publik senantiasa diberi pemahaman terkait obat dan makanan yang aman dan bermutu.
” Jadi publik harus selalu mencek keaslian produk obat dan makanan itu. Terutama tanda daftar di BPOM,” pungkasnya.(salim/dr)