MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Biringkanaya telah melaksanakan Rapat Kerja Pengurus masa bakti 2021-2026 di Aula Zamzam Asrama Haji Sudiang Makassar pada hari Kamis (30/12/2021)
Hadir pada kegiatan tersebut Ketua MUI Kota Makassar AG DR. KH. Baharuddin HS, M.A, Camat Biringkanaya Mahyuddin, S, STp, M. AP, Abd. Rauf, Lc., MA (ketua), Andi Hadi Ibrahim Baso, SS, MA (sekertaris) Subhan S. Ag (Ka KUA Biringkanaya), wakil ketua wakil sekertaris, bendahara dan wakilnya, ketua-ketua komisi dan tokoh-tokoh masyarakat dan pemuda Biringkanaya.
Musyawarah sendiri mengangkat tema
“Optimalisasi peran Majelis Ulama Indonesia dalam pembangunan ummat dan bangsa menuju Indonesia maju”
Adapun susunan acaranya antar lain pembukaan oleh protocol alias master of ceremony,menyanyikan lagu Indonesia Raya,pembacaan kalam ilahi,sambutan
Ketua MUI Biringkanaya,sambutan dan arahan oleh camat Biringkanaya,sambutan dan tausiyah oleh Ketua MUI Kota Makassar,pembacaan Doa,sidang-sidang komisi dan
rapat pleno dan penetapan hasil-hasil sidang komisi.
Dalam sambutannya, Ketua MUI Biringkanaya Ustad Abdul Rauf mengapresiasi seluruh pengurus yang sempat hadir di tengah kesibukannya masing-masing. Terutama kepada Camat Biringkanaya yang selalu mensupport MUI di setiap kegiatannya
Sementara itu, Camat Biringkaya Mahyuddin dalam sambutannya meminta kepada pengurus MUI untuk senantiasa memberikan pencerahan kepada ummat terutama dalam menjaga situasi kondusif Biringkanaya.
Secara khusus pengurus MUI diminta untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam memantau gerakan keagamaan yang mengarah kepada kekerasan dan intoleransi karena Biringkanaya terpantau sebagai salah satu wilayah adanya indikasi penganut faham terorisme.
Ketua MUI Makassar AG DR. KH. Baharuddin HS, M.A dalam sambutan 1dan tausiyahnya, mengingatkan pengurus untuk menjaga warisan Nabi saw berupa ilmu dan keteladanan. Pengurus MUI harus mampu mendakwahkan islam ini dalam perilaku sehari-hari. Pengurus MUI harus selalu bersikap terbaik (wasathy) dalam mensikapi persoalan di tengah-tengah masyarkat, tidak tergesa-gesa dalam memberikan pandangan keagamaan dan mengembalikannya kepada prosedur yang benar.
“Di MUI, fatwa hanya ada di tingkat kota, provinsi dan pusat, di kecamatan pengurus tidak boleh membuat fatwa” tandas beliau. Ketua MUI juga mengharapkan agar-hasil dari Raker ini bersifat implementatif dan tidak memberatkan pengurus. “Artinya, yang mampu dilaksanakan” Pungkas beliau.
Tampil sebagai MC dan pengarah pada Rapat Kerja kali ini, Al Ustadz Andi Hadi Ibrahim Baso, SS, MA. Anggota DPRD Kota Makassar,”ungkapnya.
Di sela-sela Raker, Ustadz Hadi menawarkan 2 program yang langsung diamini oleh seluruh peserta antara lain pertama pengajian Bulanan pengurus MUI dari masjid ke Masjid dan kedua Refreshing Dai dan Muballigh se-Kecamatan Biringkanaya sebelum memasuki Bulan Suci Ramadhan 1433 H / 2022 M.
Adapun hasil-hasil rapat ini akan difinalkan oleh tim khusus dan selanjutnya menjadi acuan bagi pengurus dalam bekerja mengemban amanah kepengurusan masa bakti 2021-2026.