Makassar.daulatrakyat.id-
Institut KAPAL Perempuan menggelar workshop terkait data indeks gender SDGs yang berlangsung mulai 14 – 16 Maret 2023 di Hotel Mercure Nexian Jalan Pettarani Makassar.
Dalam memperkuat gerakan advokasi berbasis data gender. Serta strategi penguatan Gerakan Advokasi Berbasis Data Gender Institut KAPAL Perempuan bekerjasama dengan Equal Measure 2030 (EM 2030).
Keduanya fokus ditiga wilayah, yaitu Sulawesi Barat bekerjasama dengan Kartini Manakarra dan YKPM, Kota Tidore, Maluku Utara bekerjasama dengan Forum Studi Perempuan dan di Kabupaten Bangli bekerjasama dengan Bali Sruti.
Ketiga wilayah tersebut sedang mendalami data perkawinan anak di wilayah masing-masing.
Dari temuan sementara menunjukkan bahwa masih terjadi pelanggaran terhadap Undang-Undang No.16 tahun 2019, hal ini ditunjukkan oleh besarnya kasus perkawinan anak. Dari data formal tahun 2020-2023 masih banyak ditemukan pengajuan dispensasi yang sebagian besar dikabulkan oleh pengadilan.
Menurut Kapal Perempuan, alasan utama dikabulkannya dispensasi tersebut adalah kekawatiran melanggar norma agama dan tradisi.
Dalam keterangan tertulisnya, Kapal Perempuan menyebut, situasi ini harus diubah dengan cara membangun kesadaran kritis pada semua lapisan masyarakat mulai dari orang tua, anak-anak, tokoh masyarakat, pengambil kebijakan untuk mengakhiri perkawinan anak.
Data ini akan dijadikan pembuka kesadaran yang selanjutnya mendorong komitmen berbagai pemangku kepentingan untuk melakukan gerakan bersama dalam penghapusan perkawinan anak. Lebih dari separuh tenggat waktu pencapaian SDGs 2030 membutuhkan upaya “yang tidak biasa-biasa saja” untuk mengejar ketertinggalan khususnya target penghapusan perkawinan anak dalam tujuan 5 SDGs.
Sementara itu, Kordinator program EM2000 Justin Antoni menyebut, Indeks Data SDGs ini penting karena untuk melihat pencapaian kesetaraan gender di 14 dari 17 Goal SDGs.
” Indeks Gender yang menilai 144 negara salah satunya adalah Indonesia dengan mencakup 98% data tentang anak perempuan dan perempuan di dunia”‘, ujar Justin saat dimintai tanggapannya melalui WhatsApp, Selasa, 14 Maret 2023.
Indeks Gender, ujar Justin juga memberikan gambaran tentang posisi dunia dalam visi kesetaraan gender yang tertanam dalam Agenda 2030.
Justin berpesan melalui workshop ini, mengingatkan kembali betapa pentingnya mempertajam lensa gender melalui data-data yang sudah ada termasuk untuk memperkuat gerakan advokasi berbasis data gender terutama untuk isu perkawinan anak.(Lim/dr)