Luwu Utara, daulatrakyat.id — Mantan Kepala Desa Bungadidi, Kecamatan Tanalili, Kaso Andi Baso, tidak terima tudingan yang ditujukan kepada dirinya soal Bansos BLT BBM yang disalurkan Pemerintah Pusat melalui Kemensos RI
Kaso Andi Baso dituding seolah-olah kartu panggilan yang dibagikan pihak kantor Pos Bone-Bone kepada warga Desa Bungadidi banyak yang tidak tersampaikan kepada penerima manfaat.
Berdasarkan informasi yang ia terima, sebanyak 407 warga Desa Bungadidi tercatat sebagai penerima manfaat Bansos BLT BBM.
Ia menyebutkan, pihak kantor pos sudah memberikan kartu panggilan tersebut kepada pemerintah desa. Namun, kartu panggilan tersebut dipertanyakan warga kepada dirinya, seolah-olah kartu panggilan tersebut dirinya yang tidak menyampaikan kepada pemiliknya. Sementara dirinya tidak menjabat lagi sebagai kepala desa dan itu bukan lagi kewenangannya
“Dua kali itu kartu panggilan turun melalui kantor pos. Pertama, pihak kantor menyampaikan bahwa itu kartu panggilan sudah turun semua, sudah tidak ada lagi di sini. Nah, di mana itu sisanya, itu yang dipertanyakan orang dan saya yang dituduh sembunyikan, karena penyampaiannya pihak pos sudah ada di desa itu surat panggilan, sementara saya bukan lagi kepala desa kenapa saya dibawa-bawa,” ungkap Andi Baso melalui selulernya, Kamis.
Sementara itu, Pjs Desa Bungadidi Syamsurya SP mengatakan, sebanyak 407 kartu panggilan penerima Bansos BLT BBM sudah tersalur semua
“Tidak benar itu. Namanya juga isu, apalagi mau pilkades masalah kecil jadi besar, yang bukan masalah jadi masalah,”katanya.
Ia menuturkan, persoalan ini sudah diklarifikasi kepada masyarakat yang menerima bantuan tersebut “Sudah saya klarifikasi waktu pertemuan dengan masyarakat dan mereka sudah faham dan sudah tidak ada lagi masalah,” kuncinya.
Sementara Kepala Kantor Pos Bone-Bone, Kecamatan Bone-Bone saat ditanya soal kekurangan kartu panggilan menjelaskan, itu kartu panggilan saya tidak hitung lagi, makanya saya marahi itu kurir kemarin, saya tanya itu kurir waktu kau antar bagaimana, dia jawab tipis memang ibu, kalau memang tipis kau kan sudah tahu itu hari kita bikin jadwal 400, jadi kurirku jawab karena sibukku mi juga itu ibu jadi saya lupa saya sampaikanki, dia juga lupa konfirmasi sama saya.
“Itu sudah tidak ada lagi waktu sedangkan kami juga di suruh percepatan bayar makanya mepet waktunya sudah tidak sempat kami sortir bukan main 400 kami mau hoting cuman berdua,” jelasnya. (jal/dr)