
Luwu Utara, daulatrakyat. id — Lembaga Pelatihan dan Kursus Mandiri Kreatif (LPK-MK) menerima lowongan calon peserta pelatihan operator exkavator bagi muda-mudi.
Bagi muda-mudi yang berminat ingin mengikuti pelatihan tersebut terlebih dahulu melengkapi persyaratannya yakni, foto copy ijasah terakhir, foto Copi KTP/KK, foto pribadi ukuran 3×4 berlatar merah, masing-masing dua lembar
Selain itu bagi peserta menyiapkan juga biaya pelatihan administrasi sebesar Rp4juta, ini bertujuan untuk biaya sertifikat, Atk, snack, rompi, dan helmet selama teori berjalan.
“BPJS Ketenagakerjaan ini untuk memberi jaminan kepada peserta pelatihan bilamana ada kecelakaan kerja. Selain itu kita siapkan asrama dan konsumsi selama satu bulan dengan biaya sebesar 1 juta rupiah,”jelas Ketua LPK-MK Kabupaten Luwu Utara, Heriansyah Efendi (Opong), di kediamannya di desa Bungadidi, Kecamatan Tanalili, Rabu (29/09)
Heriansyah mengatakan, kami melakukan praktek setiap hari paling banyak 22 orang, maksimalnya 24 orang dan paling sedikit 7 orang.
“Alhamdulillah, selama kami buka pelatihan ini, begitu banyak peserta yang sudah kami tamatkan. Peserta bukan di Luwu Utara saja, peserta kami ada juga yang dari Kabupaten Bone, Toraja, Enrekang, bahkan peserta kami ada juga dari Luar provinsi Sulsel, yaitu dari Kendari (Sultra) dan Palu (Sulteng),”ujarnya.
Menariknya, dalam masa pelatihan satu bulan peserta dianggap dinyatakan tidak lulus akan diberi pelatihan tambahan waktu tanpa pungut biaya lagi.
“Jadi peserta yang kami nyatakan tidak lulus, kami akan beri kesempatan untuk melakukan pelatihan ulang dan kami tidak pungut biaya lagi,”terangnya
Heriansyah menjelaskan, LPK-MK awalnya bekerjasama dengan Badan Latihan Kerja (BLK) kabupaten Luwu Utara pada tahun 2016 dengan pelatihan yang sama tapi melalui APBD.
“LPK-MK mulai berjalan pada tahun 2019, karena melihat peminat untuk mengikuti latihan exkavator begitu banyak, sementara kemarin ada pembatasan penerimaan pelatihan,”kuncinya
Sementara itu Efraim (19) pemuda asal desa Sumarambu, kecamatan Tellu Wanua, kota Palopo menyebutkan, awalnya mendapat informasi dari media sosial.
Efraim (19) dari desa Sumarambu, Kecamatan Tellu Wanua, saya dapat informasi dari sosial media. Saat Efraim mendapat informasi melalui media sosial ia langsung tertarik.
Efraim mengatakan, antara tempat ia tinggal tidak begitu jauh dari Desa Bungadidi, Kecamatan Tanalili untuk melakukan pelatihan.
“Menurut saya ini sudah lumayan kita ikuti pelatihan disini, karena ditanggung mulai dari tempat tinggal, biaya makan dan administrasi lainnya,”kata Efraim
Efraim mengaku sudah dua Minggu mengikuti pelatihan, Minggu pertama teori selama satu Minggu, kemudian praktek dilapangan selama 3 Minggu.
“Selama saya mengikuti pelatihan, semuanya berjalan lancar, termasuk pembimbing kami, dikasih arahan dengan baik,”ujarnya.
“Alhamdulillah, sudah bisa loding, cara menggali, menjalankan treknya kemudian kasih maju mundurnya,”ungkapnya.(jal)
Bagi yang berminat silahkan hubungi nomor kami 081 356 703 776