Majene,daulatrakyat.id- Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Sulbar memberi resep dalam menangkal informasi bohong (hoaks) jelang Pemilu dan Pilkada serentak 2024.
Langkah tersebut, seperti menggelar Sekolah Internet (Senter) Komunikasi Informasi Masyarakat (KIM) secara bertahap. Dan saat ini, sudah memasuki tahap kedua setelah tahap pertama berlangsung pada bulan lalu.
Kadis Kominfopers Sulbar, Mustari Mula mengungkapkan, Senter KIM bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, sehingga lebih cakap dalam menggunakan internet.
“Nah, ini yang kita prioritaskan cakapnya karena menjelang Pemilu 2024 itu, penyebaran hoaks itu tinggi sekali. Oleh karena itu, salah satu materi yang dipaparkan adalah bagaimana menangkal hoaks atau berita-berita negatif menjelang Pemilu 2024,” ujar Mustari Mula dalam keterangan tertulisnya melalui Humas Pemprov Sulbar.
Kegiata yang berlangsung di Aula Wisma Yumari Majene pada Jumat, 24 Nopember 2024 menitik beratkan terkait materi teknis seperti sosialisasi KIM dan materi-materi umum yang terkait dengan informasi kebencanaan, serta informasi-informasi publik lainnya.
“Jadi, di Kominfo khususnya di kementerian itu kan sudah ada aplikasi namanya drone9 memang bertugas untuk memelototi platform berbasis media sosial, telah bekerjasama misalnya khusus untuk Facebook di meta, kemudian di Instagram, kemudian di tik tok,” katanya.
Menurut Mustari Mula, pihaknya berupaya menangkal hoaks dari hulu ke hilir. Masyarakat di Sulbar, kata dia harus diajari untuk mampu memilah antara informasi hoaks dan informasi benar.
Mustari menyebut, ada empat tahapan yang sering sampaikan ke masyarakat untuk mengetahui apakah berita itu hoaks atau tidak.
Pertama, kenali sumbernya, kemudian yang kedua lihat model penyebarannya pastikan gambar atau video belum diedit. Ketiga cek waktu penyebaran informasi itu. Keempat pastikan siapa yang menyebarkan, dan cari lembaga-lembaga resmi.
Dia berharap, ditengah persaingan ketat para kandidat peserta pemilu dan pilkada serentak 2024, masyarakat tidak menjadi penyebar hoaks setelah program ini berjalan secara berkelanjutan.
“Senter KIM ini menjadi program kerja Diskominfopers Sulbar dan tentu saja akan dilakukan secara berkelanjutan meski di lokasi berbeda,” ujarnya.
Sementara itu, anggota DPRD Sulbar A. Itol Syaiful Tonra mengatakan, kegiatan yang digelar Diskominfopers Sulbar merupakan langkah positif menjelang pemilu dan pilkada serentak 2024.
“Saya kira, kegiatan yang kita laksanakan hari ini sangat positif karena dalam rangka penyebaran informasi, kita tahu informasi kalau tidak dikelola dengan baik, itu bisa menimbulkan hal-hal yang negatif. Jadi, kita upayakan ada komunitas yang bisa menyebarkan informasi yang benar, kemudian bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak,” kata Itol.
Politisi ini berharap, informasi yang beredar jelang pemilu dan pilkada serentak 2024 adalah informasi positif, dan bukan informasi hoaks yang sering banyak didengar dan dilihat di tengah masyarakat selama ini.
“Yang paling penting menjelang pemilu 2024, supaya tidak terjadi informasi yang menyesatkan kegiatan ini sangat penting. Dan saya kira, kalau informasinya kita informasi yang mencerdaskan insyaallah hasil pesta demokrasi akan bagus,” pumgkasnya. (Lim/dr)