MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Hotel Aryaduta Makassar kembali meluncurkan program Asta Karya bertema kearifan batik Indonesia.
Selama program berlangsung, hotel yang tepat berada di depan Anjungan Pantai Losari ini menghadirkan promosi bertema batik.
Tamu yang menginap akan mendapatkan kue lapis bercorak batik lontara hingga cinderamata sapu tangan batik.
Manajer Marcom Aryaduta Makassar, Natalie mengatakan tema batik kali ini diangkat karena Aryaduta ingin ikut andil dalam melestarikan warisan budaya yang sudah diakui dunia.
“Jadi semua promosi hotel mengangkat tentang batik, untuk kamarnya mulai Rp785 ribu,” kata Nata, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers di lobi Aryaduta Makassar, Kamis (5/9/2024).
Aryaduta Makassar juga bakal menghadirkan kelas mengenal batik yang diadakan tiap Sabtu pukul 16.00 sampai 17.00 Wita.
Untuk mengikuti kelas mengenal batik ini, peserta cukup membayar Rp50 ribu.
Selain itu, ada program CSR dengan mengunjungi komunitas anak-anak jalanan.
Nantinya, Aryaduta Makassar akan memberikan santunan sembako, dan mengajarkan cara membatik.
Ada juga lomba mewarnai dengan tema Batik Lontara Kebanggaanku.
Kita ingin batik menjadi go internasional. Bisa menjadi kebanggan khususnya di Makassar,” kata Nata.
F&B Manager Aryaduta Makassar Wawan Darmawan menambahkan, promosi hotel juga diterapkan pada makanan dan minuman.
Kita ada minuman dan kemasan take awaynya itu bercorak batik,” tambah Wawan.
Wawan menyebut, meski menerapkan tema batik, misalnya pada kue lapis, namun tidak mengurangi cita rasa.
Pada kesempatan tersebut hadir Aisyah pemilik rumah batik lontara menceritakan awal mula dirinya yang lulusan sastra inggris tersebut terjuan ke dunia perbatikan.
Berawal senang sama batik lalu termotivasi untuk membuat dan memasarkan batik lontara.
“Motivasi saya agar generasi penerus bisa menjaga dan melestarikan warisan nenek moyang kita,saya ingin masyarakat bahagia dan memiliki tujuan,”ujarnya.
Adapun setiap tulisan aksara lontarak ada tersirat makna di dalamnya
Ia berharap generasi mendatang tidak melupakan budaya kita.
Terkait pemasarannya Batik Lontara Aisyah tersebut sudah merambah ke mancanegara seperti Singapura,Jepang dan Tiongkok.
Sementara itu Ana pelestari batik dalam bentuk tas mengatakan dirinya membuat tas atau dompet ekslusif
terinspirasi dari kain-kain pita yang dijahit sedemikian rupa hingga membentuk tas atau dompet lucu dengan motif batik.
“Harga yang ada biasanya kami patok Rp 50 ribu paling murah,dan paling mahal jika bahan dan coraknya pun paling bagus,”kata Ana.
Ia bersyukur karena produknya disupport pemerintah provinsi Sulsel dalam hal ini Dekranasda.(ninass)