DAULATRAKYAT.ID, MAKASSAR – Latihan survival tempur wanatirta yudha 22 merupakan program kerja komando operasi udara (koosud) II tahun 2022, untuk menguji kemampuan fisik dan mental bagi anak pesawat apabila menghadapi kemungkinan kondisi darurat yang diperkirakan akan terjadi apabila pesawat mengalami kondisi darurat di daerah musuh.
Selama latihan para anak pesawat (air crew) akan diuji kemampuannya bagaimana merencanakan, melaksanakan serta mengendalikan diri agar dapat bertahan hidup baik di darat maupun di laut dengan mempraktekkan teori tentang prinsip-prinsip SERE (Survival, Evasion, Resistance dan Escape) dengan baik.
Latihan dengan mengambil tema “koopsud II melaksanakan Latihan Survival Tempur Wanatirta Yudha-22” merupakan kegiatan wajib para awak pesawat di Wilayah Koopsud II.
Dimana kegiatan tersebut guna meningkatkan kemampuan awak pesawat dalam rangka mendukung tugas TNI AU berlangusng selama 3 hari terhitung dari tanggal 14 sampai dengan 16 Maret 2022 diikuti 46 Air crew dari Lanud Iswahjudi, Lanud Abd Saleh, Lanud Sultan Hasanuddin dan 5 Personel dari SAR Makassar.
Terkait dengan pelibatan SAR Makassar dalam kegiatan latihan ini, dimana badan nasional pencarian dan pertolongan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengkoordinasian dan pengendalian potensi SAR dalam kegiatan SAR terhadap orang dan material yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam pelayaran dan penerbangan secara jelas tugas dan fungsi SAR adalah penanganan musibah pelayaran atau penerbanagan meliputi 2 hal pokok yaitu pencarian (search) dan pertolongan (rescue) baik musibah berskala nasional dan internasional.
Personnel (awak pesawat) sebelum melaksanakan latihan survival tempur, telah dilaksanakan serangakian kegiatan latihan dalam bentuk latihan perorangan, latihan satuan dan latihan antar satuan dalam bentuk latihan survival dasar disatuan masing-masing wilayah dan daerah latihan yang digunakan moncongloe dan Pelabuhan Untia Makassar.
Panglima komando operasi udara II (pangkoopsud II) marsekal muda TNI minggit Tribowo, S.I.P., juga sebagai pimpinan umum latihan memberikan beberapa penekanan yang perlu diperhatikan, sehingga latihan ini dapat berjalan dengan aman dan lancar,
“Pertama faktor keamanan dan keselamatan merupakan prioritas utama dalam pelaksanaan seluruh rangkaian latihan survival, kedua pelatihan faktor medan dan cuaca di daerah latihan, termasuk keterbatasan fasilitas pendukung latihan, ketiga jaga sikap dan tingkah laku, ketika berada dilingkungan masyarakat selama latihan, serta perhatikan kearifan local dan menjaga sikap selaku prajurit serta hindari konflik sekecil apapun dengan masyarakat di daerah latihan, keempat jadikanlah latihan ini sebagai bekal guna menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang survival tempur, yang tentunya akan bermuara pada keberhasilan pelaksanaan tugas TNI angkatan Udara,” jelas Panglima Komandi Pangkoopsud II.
Dihadiri, Kaskoopsud II, Dankosek II, Danlanud Sultan Hasanuddin, Danlantamal VI Makassar diwakili Asops Lantamal VI Kol Laut (P) Ahmad Muharam, Walikota Makassar Ir. H. Mohammad Ramdhan Pomanto, Bupati Maros diwakili Asisten 1 Agustam, S.IP., M.Si., Kepala Kantor SAR Makassar Dr. djunaidi, S.Sos., M.M., Kepala Pelabuhan Untia diwakili Pelaksanaan Unit Tata Usaha Pelabuhan Untia Asriadi, A.Md.Pi., S.Pi., Danwing II Pasukan Gerak Cepat, dan Wadan Yon Zipur 8/ Sakti Mandra Guna.