Mamuju.daulatrakyat.id- Ketua DPW partai Gelora Sulawesi Barat Hajrul Malik mengucapkan terima kasih kepada para aktivitas lingkungan, pramuka, pelajar mahasiswa. Juga kepada teman teman media yang menghadiri acara tersebut.
Ucapan rasa terimah kasih itu disampaikan Hajrul Malik saat melakukan penanaman perdana di Botteng Mamuju . Daerah ini sengaja dipilih sebagai pusat penanaman pohon, sekaligus merupakan suatu kebanggaan bagi partai Gelora yang saat ini telah hadir di 34 propinsi di 514 Kabupaten Kota dan 4456 dari 7000 an kecamatan di Indonesia.
” Baru 2 tahun tapi kami sudah siap. Kami hadir bukan hanya pemilu, kami hadir bukan hanya pada saat Pemilu,” ujar Hajrul dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 28 Nopember 2021.
Seperti saat ini, sebut Hajrul lebih memilih menanam pohon, mengapa kita menanam pohon? Karena pohon adalah oksigen kita, pohon adalah hidup kita. Kita juga barus saja menyanyikan Indonesia Raya di hutan di tempat menanam pohon sebagai wujud kecintaan kita pada Negeri ini.
Negara ini menurutnya membutuhkan bukan hanya puluhan tapi jutaan orang yang peduli. Seperti Pak Sukarno yang telah memimpin kemerdekaan Indomesia, Pak Suharto yang telah memgisi, ada pak Susilo Bambang Yudhoyono dan Gusdur.
“Hari ini bumi kita semakin terpuruk, kita semakin panas. Saat saya tinggal di pattiddi ( dekat lokasi Botteng) . Dahulu jika masih pagi masih terasa dingin, tapi saat ini sudah panas pada jam segini,” kata politisi Gelora ini.
Hajrul menyebut oksigen begitu mahal, jika bumi ini tidak ditanami pohon maka manusia bisa kekurangan oksigen.
“Saat ini Kita kehilangan 6 x lapangan sepak bola setiap menit. Maka kita memilih tempat ini untuk memulai penanaman. Pohon kita oksigen Kita,”ungkapnya.
Ia berharap terus melakukan konsolidasi untuk mereka menyadarkan kesadaran menanam pohon. Pohon Jabon misalnya bisa dalam 5 tahun ini sudah produktif dan siap untuk di tanam kembali.
Menurut Hajrul, ada 3 hal dalam reboisasi yang akan lakukan saat ini. Pertama ancaman tsunami, karena itu tanaman mangrove menjadi pilihan yang tepat.
Kedua, tanaman produktif buah-buahan seperti pala, kopi dsb. Bahkan ada sekira 3.000 pohon jember dan 2000 Jabon.
Ketiga, mengingatkan kembali masyarakat tentang wilayahnya. Berharap Desa Botteng kelak bisa menjadi Kecamatan di wilayah kabupaten Mamuju.
Kegiatan tersebut telah dihadiri berbagai pihak, sambil menunggu sambungan dari Bandung yang dipilih sebagai pusat penanaman.
Turut pula hadir, Pemerintah Desa, pelajar dan mahasiswa, gerakan Pramuka, LSM dan aktifis lingkungan, ada KPA Kapak Sulbar, Peknas, dan sejumlah media.(Lim/dr)