Mamuju.daulatrakyat.id- Untuk membangun Sulbar dengan berbagai problem perlu data dulu. Demikian respon Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik saat menerima aksi unjuk rasa dari mahasiswa, di Rujab Gubernur Sulbar, Jumat, 7 Oktober 2022.
Ditengah karut marutnya data, Akmal mencoba mendorong program DDP, namun anggaran terbatas sehingga baru bisa 45 desa.
Menurut Akmal, pentingnya sebuah data dalam melahirkan kebijakan, termasuk dalam pengalokasian anggaran yang tepat sasaran dan betul-betul dirasakan masyarakat.
Akmal Malikpun menjawab semua tuntutan para mahasiswa mulai soal, data presisi, PEN, Pokir DPRD, kinerja OPD, RTRW, angka putus sekolah, stunting, sampah, hingga inflasi.
Untuk inflasi dimana Sulbar cukup terkandali dengan posisi pada Juli berada dikisaran 5,23 persen dan sekarang 4,77 persen.
“Memang diatas nasional. Tapi kita jauh di bawah dibandingkan daerah lain,” ujarnya.
Dalam rilisnya, Akmal Malik mengapresiasi masukan dari para mahasiswa, kendati dirinya baru 4 bulan menjabat sebagai Gubernur belum dapat menyentuh setiap persoalan.
Lagi- lagi, menurutnya ketersedian data yang masih kurang menjadi prolem yang utama.
Bahkan, Ia mengajak para mahasiswa membuat forum membahas persoalan tersebut.(Lim/dr)