Oleh : Muslimin.M
Kurikulum Merdeka merupakan salah satu terobosan menteri pendidikan, kebudayaan dan Ristek Nadiem Makarim yang bertujuan untuk memberikan lebih banyak fleksibilitas dalam pembelajaran kepada peserta didik, memungkinkan mereka memilih mata pelajaran dan kompetensi yang sesuai dari kompetensi yang sesuai dengan minat dan potensi mereka. Artinya dengan kurikulum merdeka ini dapat memberi ruang yang cukup untuk merancang kreativitas dan kebebasan kepada warga sekolah dalam mengembangkan kurikulum dengan kebutuhan dan konteks lokal tetapi tidak mengaburkan prinsip dan esensi dari tujuan utama dari kurikulum merdeka itu sendiri.
Kurikulum merdeka di rancang untuk mempromosikan pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa dan memberikan lebih banyak otonomi kepada sekolah, hal ini dilakukan dengan memberikan siswa lebih banyak kebebasan dalam memilih mata pelajaran, metode pembelajaran dan cara menggali minat mereka. Kurikulum Merdeka adalah konsep pendidikan yang diperkenalkan di Indonesia dengan tujuan memberikan lebih banyak kebebasan kepada sekolah dan guru dalam merancang kurikulum mereka sendiri, sesuai dengan kebutuhan dan konteks lokal.
Desain kurikulum merdeka adalah mengintegrasikan berbagai mata pelajaran dengan pendekatan interdisipliner, pertimbangan penggunaan proyek proyek, tugas tugas penelitian dan eksperimen sebagai metode pembelajaran, lalu ada evaluasi hasil belajar yang berfokus pada pemahaman, penerapan dan kreativitas siswa. Implementasi kurikulum merdeka memerlukan dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah, sekolah, guru, siswa dan komunitas lainnya. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang memberikan kebebasan dan kesempatan kepada siswa untuk menjadi pembelajar yang mandiri dan kreatif.
Kurikulum Merdeka sebagai solusi !
Sistem pendidikan kita memiliki dampak yang signifikan pada kualitas output atau hasil dari pendidikan. Kualitas output pendidikan merujuk pada kemampuan, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah menyelesaikan pendidikan formal, kualitas output ini tentu dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kualitas guru, kurikulum, fasilitas dan sumber daya, metode pengajaran dan termasuk dukungan sosial dan psikologis.
Dalam sistem pendidikan Kurikulum merdeka menganut beberapa prinsip utama yang menjadi ciri khasnya, pertama; fleksibilitas, sekolah dan guru memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan siswa dan lingkungan mereka. Kedua, konteks lokal, kurikulum dapat lebih mendekati realitas sosial, budaya, dan ekonomi daerah setempat. ketiga, penguatan kompetensi, kurikulum berfokus pada pengembangan kompetensi siswa, seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan keterampilan sosial. keempat, Penggunaan teknologi, teknologi digunakan sebagai alat pendukung pembelajaran yang efektif.
Dari hal prinsip kurikulum merdeka diatas kaitan dengan implementasinya maka perlu di fahami bahwa penerapan kurikulum merdeka tersebut diperlukan upaya yang koheren dan berkesinambungan dan langkah langkah praktis. Identifikasi tujuan dan nilai yg sesuai dengan filosofi kurikulum merdeka seperti pengembangan kreativitas, kemandirian dan keterampilan merupakan salah satu langkah praktisnya.
Dalam sistem pendidikan yang baik, upaya yang cermat dan terintegrasi dalam semua faktor tentu akan dapat meningkatkan kualitas output pendidikan yang pada gilirannya dapat membantu siswa untuk siap menghadapi tantangan di dunia nyata dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan dunia kerja. Tentu ini tidak mudah sebab kurikulum dan proses pelaksanaan dalam pembelajaran yang sesuai standar kurikulum itu sendiri kadang mengalami banyak tantangan dan hambatan yang cukup berat.
Tetapi perlu juga diingat bahwa implementasi Kurikulum Merdeka bisa berbeda-beda antara sekolah dan wilayah di Indonesia. Ini adalah upaya untuk meningkatkan relevansi pendidikan dan memberikan lebih banyak kontrol kepada para guru, tetapi juga memerlukan pengawasan dan pengelolaan yang baik untuk memastikan kualitas pendidikan tetap terjaga.
Penerapan kurikulum merdeka tentu memiliki tujuan yang baik salah satunya untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih adaptif, inklusif, dan responsif. Hal ini tentu diperlukan kerjasama dan keterlibatan semua pihak dalam mencapai kesuksesan yang lebih besar yaitu lahirnya kualitas pendidikan yang lebih baik dan memiliki daya saing tinggi. Keterlibatan masyarakat dan orang tua dalam pendidikan tentu penting karena dapat memberikan dukungan tambahan termasuk bisa memberi andil dalam memantau siswa.
Namun perlu juga difahami bahwa setiap perubahan dalam sistem pendidikan kita seperti penerapan kurikulum merdeka saat ini tentu memerlukan perencanaan yang matang, seperti pelatihan guru yang cukup, pengawasan yang baik dan ketat untuk memastikan agar kualitas pendidikan tetap terjaga. Selain itu perlu juga ada upaya yang nyata untuk menilai dampak dari perubahan kurikulum ini terutama pada dampak kualitas output pendidikan agar dapat dipastikan bahwa solusi ini benar benar berhasil mencapai tujuannya.(*)