MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID. Dampak hidrometeorologi mengakibatkan cuaca ekstrim di beberapa wilayah Sulawesi Selatan seperti Pesisir Pantai (Kota/Kab. Makassar, Takalar, Gowa, Pangkep, Maros Pinrang, Parepare, Barru dan Soppeng) hingga Pesisir Selatan (Kab. Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba dan Selayar).
BMKG memperkirakan cuaca ekstrem ini terjadi pada 3 hari lalu (1-3 April 2021) dan memprediksi adanya hujan deras dan angin kencang yang menyebabkan bencana seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang yang bisa mengakibatkan terganggunya pasokan listrik, pada beberapa hari kedepan.
Hujan lebat yang melanda Kota Makassar dan sekitarnya pada Jumat, (2/4) dini hari menyebabkan gangguan listrik akibat cuaca buruk, pukul 03.00 WITA.
Akibatnya beberapa tiang listrik roboh karena pohon tumbang serta banjir. Imbasnya pasokan listrik di beberapa wilayah tersebut mengalami padam.
Sebanyak 1.323 Gardu Distribusi terdampak cuaca ekstrim yang mengakibatkan 248.641 pelanggan mengalami padam, yang seluruhnya berada di wilayah kerja PLN yakni Makassar Selatan, Makassar Utara, Pinrang, Bulukumba, BauBau, Watampone dan Mamuju
Kendati demikian, General Manager PLN UIW Sulselrabar, Awaluddin Hafid memastikan petugas PLN akan selalu siaga untuk memulihkan pasokan listrik.
“Dalam upaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, petugas kami terus melakukan pemulihan jaringan listrik yang terganggu akibat pohon tumbang, untuk wilayah yang tergenang banjir, PLN harus memastikan banjir telah surut dan aman sebelum menyalakan aliran listrik kembali,”kata dia.
Untuk mengurangi potensi terjadinya gangguan jaringan listrik di wilayah lain, khususnya di beberapa wilayah Sulawesi Selatan, PLN mengimbau partisipasi dari masyarakat untuk ikut melaporkan potensi gangguan.
“Apabila masyarakat menemukan pohon yang dekat dan berpotensi mengganggu jaringan listrik, agar dapat segera melaporkan kepada PLN sehingga tidak menyebabkan gangguan,” imbuhnya.
Masyarakat bisa menyampaikan pengaduan terkait dengan gangguan ataupun jika mengetahui informasi lain terkait ketenagalistrikan melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123.
Selain itu, Awaluddin menghimbau masyarakat untuk memperhatikan potensi bahaya listrik.
“Matikan instalasi listrik di dalam rumah, cabut colokan listrik, dan pindahkan alat elektronik ke tempat yang lebih tinggi. Apabila listrik tidak padam saat banjir, masyarakat dapat segera menghubungi PLN. Saat banjir surut, pastijab alat elektrobjk benar-benar kerjng sebelum dipakai kembali,” ujar Awaluddin.(*/na)