MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Pengurus Wilayah Himpunan Dai Muda Se Indonesia (HDMI) resmi dikukuhkan secara serentak melalui zoom meeting (virtual) Sabtu siang tadi (10/4/2021).
Pelantikan dipimpin langsung oleh Ketua Umum PP HDMI, Habib Idrus Al-Jufri yang diikuti oleh Dewan Pembina Himpunan HDMI Ustad Fahmi dalam pemaparannya ia menyampaikan, para dai muda harus melek teknologi di era digitalisasi saat ini,agar dapat menyiarkan kebaikan-kebaikan islam di masyarakat melalui media sosial (medsos).
Kebaikan dalam Islam yang dimaksud yakni islam adalah agama yang sejuk,agama yang rahmatan lil alamin dan sarat ilmu pengetahuan yang membawa kebaikan bagi seluruh makhluk di alam ini.
Ketua PW HDMI Sulsel, Andi Ibrahim Baso mengatakan HDMI adalah ormas yang sudah terdaftar dalam kementerian.Anggotanya berasal dari anak muda dengan usia sebelum 40 tahun dan yang bergabung adalah orang yang tunduk pada agama,bangsa dan negara.
“Para Da’i muda tersebut bakal dibekali bagaimana berdakwah yang baik lewat media sosial seperti Youtube,FB maupun sosmed lainnya,”ujar legislator PKS yang baru berusia 38 tahun itu.
Selain itu kata Andi Hadi pendakwah muda harus bisa merangkul semua komponen dan tidak mudah terpengaruh dengan retorika menyesatkan yang bertentangan dengan agama dan pancasila.
“Lewat HMDI ini harapan kita dapat menjadi percontohan para dai dan mencetak dai muda yang kontributif dalam membangun dan menjaga keutuhan NKRI,”ungkapnya.
HDMI akan siap bersinergi dengan semua pihak untuk membangun dan menjaga keutuhan NKRI melalui gerakan dakwah yang lebih moderat.
Para Dai muda itu juga bakal dibimbing oleh ustad-ustad yang usianya sudah 50 hingga 60 an agar mereka semakin matang dalam berdakwah.Apalagi usia milenial itu berbahaya jika tidak diarahkan dengan baik bisa-bisa salah jalan.
“Kita berharap para dai-dai muda yang punya wawasan kebangsaan yang bagus dan wawasan keislaman yang bagus sehingga nanti lahir pemimpin-pemimpin yang bisa menyesuaikan diri dalam keragaman yang ada di bangsa ini,” tuturnya.
Dengan adanya HDMI menjadi panggung bagi dai muda untuk berekplorasi.Tujuan intinya untuk menghalau paham-paham radikal.
Anggota terdiri dari berbagai latar belakang dan profesi berasal dokter,akademisi,TNI,maupun politisi.(ninaannisa)
