BANJARMASIN,daulatrakyat.id – Ada hal menarik perhatian sejumlah wartawan Sabtu (24/8/2024) pagi, di sela-sela pelaksanaan Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) 2024 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Zulmansyah Sekedang, Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) berjumpa dengan Hendry Ch Bangun, bekas ketum PWI hasil Kongres Bandung 2023, di arena pertandingan Catur Porwanas, Gedung Dekranasda Provinsi Kalsel.
Saat itu Zulmansyah Sekedang tengah bertanding sebagai atlet catur mewakili PWI Provinsi Riau melawan atlet catur PWI Provinsi Jawa Timur, Hendry Ch Bangun mendekati meja pertandingan.
Entah kenapa, wasit membiarkan Hendry Ch Bangun yang bekas wartawan Kompas itu mendekati arena pertandingan. Dari foto yang beredar di sejumlah grup WhatsApp PWI, tangan kanan Hendry Ch Bangun terlihat memegang pundak Zulmansyah Sekedang, tangan kiri memegang air mineral ukuran gelas.
Sontak beberapa peserta yang menyaksikan itu berkomentar begitulah demokrasi di PWI. Ketua Umum PWI Pusat KLB bertemu dengan mantan Ketua Umum PWI.
Zulmansyah Sekedang hanya tersenyum mendekap kedua tangan sambil mencoba fokus melihat papan catur; sementara atlet dan juri terlihat serius sedangkan panitia yang di arena cabor catur tersenyum penuh makna.
“Aduh.. wasitnya diam aja. Mestinya disuruh keluar. Tapi karena lawan Jatim, sahabat kita, gak papa juga kalah,” celetuk Zulmansyah Sekedang, di grup WA mengomentari foto yang diposting.
Seperti diketahui, Hendry Ch Bangun sudah diberhentikan sebagai anggota PWI oleh Dewan Kehormatan PWI Pusat karena terlibat kasus penggelapan dana organisasi, yang diperkuat dengan berita acara PWI DKI Jaya.
Otomatis kursi Ketum PWI Pusat kosong, pengurus pun menggelar KLB PWI pada 18-19 Agustus 2024, di Jakarta. Zulmansyah Sekedang secara aklamasi didapuk menjadi Ketum PWI Pusat menggantikan Hendry Ch Bangun.
Berbagai komentar bermunculan di grup WA PWI begitu melihat foto Zulmansyah Sekedang dan Hendry Ch Bangun; salah satunya dari Dar Edi Yoga, Bendahara PWI Jaya.
“Keberadaan mantan anggota PWI Jaya, Hendry Ch Bangun dalam pertandingan catur yang berlangsung menunjukkan kurangnya etika dan penghargaan terhadap aturan yang berlaku,” tulisnya.
Sebagai seseorang yang seharusnya paham etika acara, Hendry seharusnya tidak mendekati pemain atau bahkan menyentuh mereka, kecam Yoga.
Hal ini jelas dapat mengganggu konsentrasi dan emosi pemain, yang pada gilirannya bisa berdampak negatif pada performa atlet di meja catur.
Menurutnya, panitia atau pengawas pertandingan memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa semua peserta dapat berkompetisi dalam kondisi yang adil dan bebas dari gangguan.
Dalam hal ini, tindakan Hendry yang mendekati pemain seharusnya dapat dicegah atau dihentikan oleh pihak penyelenggara.
“Penting untuk menjaga integritas acara dan tidak membiarkan situasi ini dipolitisasi demi kepentingan pribadi,” sebut Yoga. (rils/dr)