KENDARI.DAULATRAKYAT.ID.Astra Motor Sulawesi Selatan selaku main dealer sepeda motor Honda untuk wilayah Sulawesi Selatan, Barat, Tenggara, dan Ambon, membagikan tips mengenali gejala sepeda motor wajib turun mesin.
Technical Service Manager Astra Motor Sulawesi Selatan Nindyatama menuturkan bahwa ada empat gejala yang mengindikasikan sepeda motor wajib turun mesin. Pertama, keluar asap putih dari knalpot.
“Motor 4-tak tidak mengeluarkan asap seperti motor 2-tak. Maka, ketika motor 4-tak mengeluarkan asap, itu dapat dipastikan oli mesin ikut terbakar. Masalah umumnya ada pada ring piston yang tidak optimal,” ucap Nindyatama.
Gejala kedua, kata Nindyatama, adalah sepeda motor sulit dinyalakan. Salah satu faktor penyebabnya yakni busi terkena oli. Sedangkan gejala ketiga, suara mesin motor terdengar kasar karena banyak komponen yang tidak terlumasi oli.
“Sementara gejala terakhir, sepeda motor menjadi tidak bertenaga. Bahkan, tidak jarang sepeda motor jadi sering mati mendadak. Jika sepeda motor sudah mengalami gejala-gejala tersebut, kita sebaiknya mempersiapkan dana untuk melakukan turun mesin,” tutur Nindyatama.
*Rawat Motor dengan Baik*
Selain itu, Nindyatama juga mengingatkan kepada pengguna sepeda motor Honda untuk melakukan perawatan dengan sebaik-baiknya. Dengan perawatan, usia pakai sepeda motor akan panjang atau awet.
“Sebaliknya, apabila sepeda motor tidak dirawat dengan baik dan berkala, maka sepeda motor kita akan sering bermasalah. Masalah-masalah itu yang berpotensi membuat motor harus turun mesin,” ucapnya.
Menurut Nindyatama, ada banyak penyebab mesin sepeda motor bermasalah. Salah satunya, telat mengganti oli. Padahal, oli merupakan komponen penting yang dapat membuat sepeda motor mengaspal dengan optimal.
“Oli memiliki banyak fungsi yang sangat memengaruhi performa sepeda motor, mulai dari melumasi mesin, pendingin, sampai mengawetkan usia pakai komponen mesin sepeda motor,” katanya.
Kemudian, lanjut Nindyatama, tidak pernah melakukan servis lengkap dan kebiasaan mengemudi dengan kasar, dapat membuat kerusakan pada mesin sepeda motor.
“Selain itu semua, usia mesin yang sudah tua juga berpengaruh pada performa. Semua komponen mesin memiliki usia pakainya. Ketika usia pakainya sudah habis atau sudah lewat, maka komponen mesin harus diganti,” tuturnya.
Nindyatama juga menyarankan agar konsumen Honda menyervis sepeda motornya di Honda AHASS. Hal itu karena peralatan servis di Honda AHASS sangat lengkap. Belum lagi, teknisi yang berada di Honda AHASS terlatih untuk menyervis sekaligus menjaga kendaraan tetap prima.
“Dengan melakukan servis di Honda AHASS, tidak akan terjadi kesalahan diagnosis kerusakan komponen pada kendaraan,” kata Nindyatama.
Adapun kelebihan lain jika menyervis kendaraan di Honda AHASS, kata Nindyatama, konsumen tidak perlu khawatir ketika harus mengganti suku cadang. Itu karena keaslian suku cadang sangat terjamin.
“Suku cadang yang asli akan tahan lama. Hal ini tentu akan menghemat biaya perawatan kendaraan konsumen,” ucapnya.