Mamuju.daulatrakyat.id- Provinsi Sulawesi Barat merupakan salah satu provinsi yang dianggap berhasil menekan laju penyebaran covid 19 di Indonesia. Hal itu diungkapkan Ketua Pengda Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia ( IAKMI ) Sulbar Nugroho Hamid, SKM.M.Kes, Kamis, 27 Mei 2021.
Nugroho beralasan, sebab pada tanggal 20 mei 2021 tidak ada satupun kasus yang terkonfirmasi. Lantas , apakah penurunan kasus tersebut disebabkan oleh upaya vaksinasi covid19 yang telah dilakukan di Sulbar selama ini?
Nugroho menyebut data cakupan vaksinasi di sulbar, hingga Mei 2021 sebanyak 21.686 orang. Terdiri atas 8.286 adalah tenaga kesehatan dan 13.400 pelayan publik.
Sementara sasaran vaksinasi sebanyak 889.039 orang. Jadi persentase cakupan vaksinasi covid 19 di sulbar baru sebesar 2.44% saja. Kemudian, Apakah cakupan vaksinasi sekecil ini dapat menekan penularan covid 19? Jawabannya tentu saja bisa, tapi pengaruhnya juga kecil.
Menurut Nugroho vaksinasi diharapkan akan menimbulkan efek kekebalan imunitas. Tapi syaratnya ada.
Untuk bisa mendapatkan kekebalan imunitas, sebut Nugroho cakupanya harus minimal 80% dari jumlah populasi.
” Jadi, ada faktor lain yg menyebabkan prevalensi covid19 di Sulbar melandai,” sebut Nugroho.
Ahli Kesehatan Masyakat ini menilai faktor yang kemungkinan besar berpengaruh adalah berhasilnya pembatasan mudik pada saat lebaran beberapa waktu yang lalu.
Pembatasan sosial, ujar Nugroho adalah cara yang cukup efektif untuk mencegah penularan covid19. ” Justru yang saya kuatirkan adalah jangan-.jangan penurunan prevalensi stunting di sulbar disebabkan oleh kurangnya test PCR yang dilakukan,” beber Nugroho .
“Sebagian besar dari masyarakat kita yang tertular dan tanpa gejala masih enggan melakukan tes Swab PCR secara sukarela,” sambungnya.
Dengan begitu, Nugroho berpandangan untuk mencegah penularan covid19 agar tidak meningkat maka apa yang telah dilakukan selama ini harus semakin digencarkan, misalnya , tetap memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Dan tentunya mengupayakan agar coverage vaksinasi covid19 dapat mencapai minimal 80% dari populasi.(lim/dr)
