Mamuju.daulatrakyat.id-
Dugaan penyelewengan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mendapat sorotan dari Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI ) Cabang Manakarra, saat menggelar aksi demo di Kantor Gubernur Sulbar, Senin, 17 Oktober 2022.
Massa HMI ini diterima Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sulbar, Saffaran.
Para aktivis HMI mempertanyakan soal capaian PEN pada pembangunan dan percepatan Jalan Salutambun-Urekan dan Gravity Retaining Wall (Penahan Tanah) Jalan Martadinata Mamuju yang dinilai belum efisien.
Berapa nilai anggaran pembangunan Jalan Salutambung ?
Menurut Saffaran, proyek itu mencapai Rp.19 miliar. Namun, dalam perjalanannya pihak kontraktor pelaksana pertama tidak bisa menyelesaikan sesuai kontrak.
Akhirnya, pihak PUPR melakukan langka tegas pemutusan kontrak, selanjutnya melakukan penunjukan pemenang tender kontraktor baru dengan anggaran sebesar Rp.13 miliar, dan capaian pekerjaan sudah 85 persen.

Sedangkan kualitas dan mutu granise pada Jalan Martadinata Kabupaten Mamuju, kata Saffaran, saat ini telah dilakukan perbaikan.
Begitupun jalan yang rusak dikarenakan banjir, namun berdasarkan update informasi pihak pelaksana akan segera memperbaiki.
Tujuan aksi demo Mahasiswa HMI, ujar Saffaran untuk mengingatkan kepada pihak PUPR Sulbar agar pengawasan lebih ditingkatkan, baik dari pihak konsultan maupun para kontraktor.
Sementara, Ketua HMI Cabang Manakarra, Ansar mengungkapkan ada beberapa titik pembangunan yang dinilai sebuah kelalaian dari pihak Dinas PUPR Sulbar, perusahaan kontraktor maupun stakeholder terkait.
Ansar menilai, rendahnya mutu atau kualitas pekerjaan yang dapat merugikan masyarakat Sulbar.
“Harapan Kita, seharusnya pemerintah yang lebih proaktif mengawal dalam hal persoalan konstruksi pembangunan khususnya di Sulbar, utamanya terkait pengolahan Dana PEN,” pungkasnya.
Penulis :farid
Editor. :Salim Majid