
Luwu Utara, daulatrakyat.id — Wakil Bupati Luwu Utara, Jumail Mappile, mendorong seluruh Perangkat Daerah (PD) lingkup Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara untuk melakukan perencanaan program berbasis data makro yang ada pada Badan Pusat Statistik (BPS).
“Data makro BPS ini sangat penting bagi kita semua, karena menjadi tuntutan dalam melakukan perencanaan, sehingga program dan kegiatan yang dilaksanakan bisa tepat sasaran, dan pastinya tidak bersifat spekulatif,” tutur Jumail saat membuka Ekspose Data Makro yang digelar BPS, Selasa (9/12/2025), di Aula Gabungan Komisi DPRD Luwu Utara.
Menurutnya, data makro ini menjadi evidence based atau data dasar berbasis bukti yang dapat dijadikan sebagai rujukan dalam menetapkan program dan kegiatan, termasuk dalam meletakkan anggaran, untuk mendukung setiap perencanaan pembangunan daerah.
“Berbicara tentang evidence based ini, atau data dasar, maka hal-hal yang bersifat obyektif itulah yang harus kita lakukan. Kalau sudah berbicara tentang evidence based, maka tentunya sudah menjadi rujukan kita semua untuk menetapkan program dan anggaran,” terangnya.
Dijelaskannya bahwa dalam konteks pemerintahan, indikator makro itu terdiri dari pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, indeks pembangunan manusia, tingkat pengangguran, serta inflasi, yang merupakan instrumen berbasis startegis untuk mengukur kualitas pembangunan.
“Data makro yang disajikan oleh BPS nantinya akan memberikan gambaran yang objektif kepada perangkat daerah untuk melakukan perencanaan berbasis data, sehingga kebijakan yang diambil dapat lebih tepat sasaran, terukur, dan dapat dipertanggungjawabkan,” jelasnya.
Ia berharap, Ekspose Data Makro ini tak hanya sebagai forum diskusi yang formalistik saja, tetapi juga menjadi sarana untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan data sektoral yang dimiliki masing-masing perangkat daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Luwu Utara.
“Melaui forum ini juga kita berharap akan terbangun sinergi antarinstansi dalam memanfaatkan data untuk perencanaan dan evaluasi program pembangunan. Kemudian menumbuhkan budaya kerja yang berbasis pada evidence based di lingkungan pemda itu sendiri,” harapnya.
Tak lupa, mantan Staf Ahli Bupati ini mengajak seluruh perangkat daerah dan stakeholder lainnya untuk lebih terbuka dalam pengelolaan data sektoral, meningkatkan kualitas dan kelengkapan data, serta menjadikan data sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
“Mari kita manfaatkan data makro ini untuk menghasilkan kebijakan yang berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat di Luwu Utara, serta juga tak kalah pentingnya menghasilkan kebijakan-kebijakan yang lebih transparan, akuntabel, dan berbasis data,” tandasnya.
Selain Wabup Jumail Mappile dan Kepala BPS Andi Idiel Fitri, turut pula hadir Ketua DPRD Luwu Utara Husain, Kabag Umum BPS Sulsel Khaerul Agus, unsur Forkopimda, serta perwakilan masing-masing PD. Tak hanya itu, pelaku usaha di Luwu Utara juga turut hadir.
Sekadar diketahui, kehadiran perwakilan para pelaku usaha ini dalam rangka mengikuti Sosialisasi Pemanfaatan Data DTSEN dan Sensus Ekonomi 2026. Di mana Ekspose Data Makro ini rupanya terintegrasi dengan Sosialisasi Pemanfaatan Data DTSEN dan Sensus Ekonomi 2026. (lhr/jal/dr)




























