MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies/ASITA) Sulawesi Selatan memasuki usianya yang ke 53 terus melakukan evaluasi dan pembenahan disemua program diawal tahun 2024 ini.
Ketua DPD Asita Sulsel Didi L Manaba mengatakan awal tahun ini salah satu fokus program kerja Asita adalah berbenah produk baru dan lama kolaborasi dengan stakeholder terkait penentuan harga ,saya kira ini penting.
Saya tekankan pada teman -teman Asita di Rakerda kali dalam memperkuat produk,kita jangan mau kalah dengan Vietnam,Malaysia dan negara lain Asean lainnnya.”ungkapnya.
Apalagi kata dia pasca Covid 19 pelaku pariwisata mulai bangkit dimana destinasi Sulsel diperkuat oleh Desa Wisata yang membutuhkan sinergitas dan kolaborasi antar stakeholder.
“Akses alias infrastruktur juga menjadi faktor pendukung dalam penjualan pariwisata yang ada di Sulsel,” imbuhnya.
Kombinasi destinasi alam,budaya dan kuliner menjadi daya tarik sendiri namun produk tetap menjadi andalan yang dijual dalam mendongkrak kunjungan wisatawan di Sulsel.
“Seperti aplikasi desa wisata yang sudah beberapa tahun ini dilakukan tentunya tidak lepas dari produk menjual yang ada di desa wisata tersebut,”tambah Didi.
Anggaran senilai Rp 300 Miliar pada tahun 2023 oleh Pemprov Sulsel menurut Didi anggaran tersebut masih kecil.
“Harapan kita anggaran Pariwisata di Sulsel lebih banyak lagi tahun ini karena kita butuh promosi keluar dan pembenahan di sejumlah destinasi wisata,”ungkapnya.
Didi juga menyebut selain Desa Wisata Makassar juga memilki brand icon dengan taglines “Makassar Kota Makan Enak” digagas oleh walikota Makassar.
Perayaan HUT ke 53 ini dirangkaikan dengan Rapat Kerja Daerah (Rakerda ) di hotel four points Minggu (13/1/2024).
Hadir sejumlah mitra kerja Asita seperti Garuda Indonesia,Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Makassar,Poltekpar Makassar,Bank Indonesia Sulawesi Selatan dan masih banyak lagi yang lainnya.Hadir pula anggota DPR-RI Aliyah Mustika Ilham.