Luwu Utara, daulatrakyat.id — Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Generik SMAN 4 Luwu Utara (Lutra) melaksanakan Diklat Junalistik, Sabtu (15/2). Diklat digelar di aula sekolah dan dihadiri 40 siswa.
Diklat digelar sebagai upaya untuk memberikan pemahaman kepada peserta terhadap literasi digital, melatih peserta menjadi host dalam sebuah podcast, serta melatih peserta untuk menulis.
Menariknya, pihak panitia menghadirkan tiga narasumber (narsum) yang kompeten di bidangnya, masing-masing Alisman (Diskominfo Lutra), dan Enhana Tarbiatunnisa (Diskominfo Lutim).
Satu narasumber lain berasal dari Lutra, yaitu Lukman. Alisman membawakan materi berjudul Literasi Digital. Sementara Enhana membawakan materi berjudul “The Art of Being Podcaster”.
Lukman yang menjadi narsum pertama membawakan materi berjudul “Dasar-dasar Penulisan Berita”. Dalam pemaparannya, Lukman menekankan pentingnya perencanaan peliputan yang baik sebelum menulis sebuah berita.
“Kegiatan menulis berita itu biasa kita sebut jurnalisme, sementara orang yang menulis berita itu kita sebut sebagai jurnalis. Olehnya itu, peserta yang hadir mengikuti pelatihan ini harus bisa menulis, dan kita punya potensi,” tutur Lukman.
Ia menyebutkan, ada lima langkah untuk menghasilkan produk peliputan yang baik. Lima langkah itu, kata dia, yaitu planning (merencanakan peliputan), hunting (mengumpulkan bahan), writing (menulis naskah), editing (menyunting naskah), dan publishing (menyebarluaskan berita).
Lukman juga menekankan, untuk menjadi seorang penulis berita yang baik, mesti memperhatikan unsur-unsur utama dalam penulisan berita yang sudah menjadi pakem utama dalam menulis sebuah berita, yaitu unsur 5W + 1H.
Selain itu, konstruksi sebuah berita, dalam hal ini struktur berita, juga mesti diperhatikan. Struktur berita yang dimaksud eks Pranata Humas ini adalah judul berita, teras berita, dan tubuh berita.
“Struktur berita ini penting kita pahami agar alur berita yang kita buat tersusun dengan rapi, serta yang paling penting adalah agar berita yang kita buat itu mudah dipahami pembaca,” jelasnya.
“Yang tak kalah pentingnya adalah, dalam menulis sebuah berita itu mesti menggunakan metode piramida terbalik. Metode ini paling banyak digunakan dalam menulis berita,” pungkas Lukman.
Sementara itu, narsum kedua, Hana Tarbiatunnisa, berharap para peserta bisa menjadi calon host yang nantinya berperan menghidupkan podcast PIK-R Generik yang studionya telah di-launching.
“Saya berharap para peserta nantinya bisa menjadi podcaster-podcaster yang lebih berkembang, sehingga podcast yang akan kita kelola nantinya dapat lebih produktif dan terarah,” kata Hana.
Narsum ketiga, Alisman, membawakan materi berjudul Literasi Digital. Dalam pemaparannya, Alisman menekankan pentingnya memanfaatkan media sosial (medsos) dengan sangat bijak.
“Silakan bermedsos, tetapi ingat, jangan kebablasan. Yang saya maksud kebablasan di sini adalah main medsos, tapi kita sendiri yang melanggar, seperti menyebarkan berita hoaks,” kata Alisman.
Ia berharap, pengetahuan memahami literasi digital dengan baik sangat dibutuhkan. “Sebenarnya literasi digital ini sangat luas, tetapi kita cukup berbicara tentang bijak bermedia sosial,” ucapnya.
Sebelumnya, Pembina PIK-R Generik SMAN 4 Luwu Utara, Hairil Afandi, menyambut baik kehadiran narasumber dalam kegiatan diklat jurnalistik. Menurutnya, diklat ini sangat penting bagi para siswa dan siswi.
“Terima kasih, kepada para pemateri yang telah bersedia membersamai kami di sini. Tentu ini pengalaman menarik bagi peserta untuk kemudian menyerap ilmu yang diberikan. Semoga ini bukan pertemuan terakhir, melainkan awal dari proses pengembangan kami,” tandasnya. (lhr/jal/dr)