Luwu Utara, daulatrakyat id — Kapolres Luwu Utara AKBP Agung Danargito memimpin konferensi pers yang digelar di ruang Humas Polres Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Kamis (23/07).
Kapolres didampingi Kasubbag Dok Liput Divhumas AKBP Andi Erma S. S.H., S.I.K., Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Sulsel Kompol Muh. Arsyad, S.Sos., M.H., dan Kaur Penum Humas Polada Sulsel Kompol Muh. Hatta, S.H. membahas tentang pasca banjir bandang yang melanda kota Masamba dan desa Radda serta beberapa desa yang terdampak
Turut hadir pula dalam konferensi pers Bupati Luwu Utara Hj. Indah Putri Indriani, S.I.P., M.H., Kalaksa BPBD Muslim Muktar dan Pabung Luwu Utara Kodim 1406 Sawerigading Mayor CZI. Syafaruddin.
Kapolres Agung Danargito mengungkapkan, bencana alam terjadi pada tanggal 13 Juli 2020 sekitar pukul 14. 00 sampai dengan pukul 22. 00. 36 desa yang terdampak pada bencana ini.
“36 desa yang terdampak bencana banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, dari 36 desa ini meluapnya sungai Radda, sungai Masamba dan sungai Rongkong,” ungkapnya.
Menurutnya, akibat banjir bandang ada beberapa infrastruktur rusak dan yang terendam banjir sehingga menjadi kendala dalam mengambil aktivitas masyarakat sehari-hari.
“Diantaranya jalan trans Sulawesi, setelah itu kantor pemerintahan ada delapan yunit termasuk rujab bupati dan rujab wakil bupati, sekolah dan lain-lain, ada juga fasilitas umum yaitu taman sulikan dan taman pintar,” ujarnya
Kapolres Agung Danargito menyebutkan sampai saat ini orang meninggal dunia sebanyak 38 orang, 4 diantaranya belum terverifekasi, luka-luka sebanyak 106 orang, yang dilaporkan hilang sampai saat ada 7 orang.
” Kerugian materiil adalah kurang lebih 50 milyar. Sedangkan jumlah masyarakat yang terdampak atau pengungsi 3627 KK atau sekitar 14 ribu jiwa,” terangnya.
Ia menambahkan, ada beberapa tempat pengungsian yang ada di Luwu Utara yang terdampak banjir.
” Di desa Meli, setelah itu didesa Radda ada juga diwilayah kecamatan Masamba dan juga beberapa tempat diperumahan-perumahan masyarakat,” tambahnya.(jal)
.