MAKASSAR DAULATRAKYAT.ID.Untuk mempercepat pengoperasian Kereta Api (KA) trans Makassar-Parepare Balai Teknik Perkeretapian Wilayah Jawa Bagian Timur,Fakultas Tehnik (FT) Universitas Hasanuddin (UH) dan Maska Sulsel menggelar Fokus Grup Discussion (FGD) di Kampus FT UH Selasa (6/4/2021)
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Bagian Timur, Jumardi menargetkan KA bakal beroperasi pada Maret 2022 mendatang.
“Dulu khan ada masalah pembebasan lahan,sampai melibatkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Alhamdulillah sekarang sudah tidak ada masalah lagi dan tidak ada penolakan lagi dari masyarakat,”ujarnya.
Dimana pembebasan lahan tersebut selesai hanya dalam waktu dua bulan Sehingga kontruksi bisa dipercepat.
Adapun progres pembangunan lahan di Kabupaten Pangkep sudah 93 persen dan di Kabupaten Maros menghampiri 70 persen,” jelasnya.
Ia menyebutkan perlintasan KA Makassar-Parepare ini terdiri atas dua jalur yakni, Tanete Rilau-Palanro sepanjang 42,8 kilometer dan Mandai-Mandalle membentang 102,4 kilometer.
“Insyah Allah ada perpanjangan tiga bulan dari target awal yang direncanakan sebelumnya pada akhir 2021 ini,”ujarnya.
Mengapa pengoperasian terkesan telat karena sebagian masyarakat komplain terkait harga yang ditawarkan.Alhasil komplain tersebut tidak berlarut-larut dimana 70 persen masyarakat pemilik lahan sudah setuju.
“Memang spesifik kalau Makassar Parepare ini khususnya di Pangkep dan Maros pada awalnya masyarakat pemilik lahan meminta terlalu tinggi karena ini proyek strategis nasional tapi lama kelamaan sudah berubah di masyarakat karena sosialisasinya sudah masif kita lakukan,”ungkapnya.
Kendati demikian masyarakat sudah berubah di karena pihaknya telah mensosialisasikan secara masif bahwa pembangunan infrastruktur ini untuk kepentingan umum. Maka semua harus mendukungnya.
Selain itu kata dia kendala lainya progres pengerjaan proyek KA ini sempat terhambat karena adanya pandemi Covid-19.
“Memang prosesnya agak lambat karena diawali pandemi dan BPN turun mengukur inventarisasi sangat terbatas. Jadi itu kendalanya kalau masalah lahan saya kira sudah tidak ada penolakan lagi,”kata dia.
Adapun anggaran APBN dikucurkan untuk pembangunan KA tersebut sebesar 6 triliun dari APBN.
Ketua DPD Maska Sulsel Muh Ihsan Ramli mengaku bangga dengan pengerjaan progres KA tersebut.
“Masalah lahan sudah relatif cukup bagus progresnya. Sehingga kontruksi Teknik sesuai FGD tadi didiskusikam bahwa kuta tinggal pihak instansi teknis terkait dalam hal ini balai, menunggu cuaca bagaimana bisa kering agar bisa dilanjutkan secepatnya kontruksinya,”ujarnya
Maska Sulsel terus berupaya mendorong tersebut. Dimana masalah lahan sudah tidak ada lagi.Pihaknya yang menangani konstruksi pun sudah
on the track kembali hampir rampung.
“Pastinya persiapan bagaimana mengoprasikan itu mengenai sarana kereta api mungkin dari pihak pemerintah juga sudah bisa dipersiapkan secepatnya,dimana semua masih dalam proses menuju pengoperasian,kita doakan saja semoga semua bisa segera terealisasi dan tidak ada hambatan lagi,”ungkapnya.
Jumadi menambahkan pihaknya juga bakal membuka ruang untuk investor dari perusahaan swasta.
Ia juga optimis pembangunan Kereta Api yang bakal segera beroperasi tersebut pastinya berpotensi besar dalam mendongkrak ekonomi masyarakat Makassar,Maros Barru,Pangkep, Baru.dan Pare-Pare.Serta rute-rute yang akan dilalui nantinya. (ninannisa)