Luwu Utara, daulatrakyat. id — Dinas Pertanian kabupaten Luwu Utara menggelar sosialisasi Permentan No. 10 Tahun 2022 di kantor BPP, kecamatan Masamba, Sabtu (24/09)
Kepala dinas Pertanian Luwu Utara Ir. Rusdi Rasyid dalam laporannya mengatakan, saya laporkan hari ini selain sosialisasi juga akan dilakukan penelitian per lokasi distribusi terkait dengan penelitian tani
“Peserta dalam kegiatan ini terdiri dari koordinator BPP dan penyuluh pertanian khusus kecamatan masamba dan kelompok tani,”kata Rusdi
Sambutan Perwakilan PT. Pupuk Indonesia Wilayah Luwu Utara Hilman Adam Nugraha berharap teman-teman pengecer yang selalu mendapat masalah dilapangan yaitu pada saat petani bertanya karena di permentan dari 70 komoditi dikurangi menjadi 9 komoditi
“Dari 7 jenis pupuk yang di anjurkan untuk disalurkan oleh pemerintah, sekarang menjadi 2 pupuk yaitu Urea dan NPK Phonska,”ujar Hilman
Hilman menuturkan, kegiatan ini untuk menyatukan persepsi kita terkait pupuk dan dalam menjalankan tugas kita memudahkan komunikasi ditingkat bawah
“Saya harapkan teman-teman pengecer bersinergi dengan penyuluh,”harap Hilman
Sementara itu Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani dalam sambutannya menyebutkan, dari 5 distributor dan 68 pengecer pupuk tentu ini melahirkan kolaborasi. Berapa kuota yang diberikan kepada kita terserap dengan baik 100 persen dibulan agustus dan mendapat tambahan
“Tentu ini berkat dan kerjasama dan sinergi semua pemangku kepentingan, saya ucapkan terimakasih,”ucap Indah
Menurutnya, Luwu Utara berkontribusi di sektor pertanian sekitar 49,04 Persen secara keseluruhan sangat besar pada penyumbang PDRB hampir semua sektor bergerak tetapi yang paling dominan adalah sektor pertanian
“Untuk memastikan prinsip 6T dalam penyaluran pupuk bersubsidi yaitu tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu, tepat sasaran atau tempat, tepat mutu dan tepat harga,”jelasnya
Indah menuturkan, di awal selalu saya tekankan secara keseluruhan pupuk bersubsidi berkurang, tapi dilutra bertambah karena serapan yang baik tinggal PR kita yang tepat sasaran ini karena ada target pemerintah dan didalamnya melibatkan semua pemangku kepentingan memastikan betul-betul tepat sasaran.
“Harapan kita akan meminimalisir kesalahan. Pupuk tidak langka tapi semua mau pupuk bersubsidi yang masuk dalam RDKK atau rencana definitif kebutuhan kelompok. Sebagai pengecer ada literasi dan edukasi yang diberikan kepada kelompok tani,”pungkasnya.(hms/jal)