Search
Close this search box.

Diduga Terjadi Penganiayaan di RSUP Kemenkes CPI Makassar, Korban Alami Luka Lebam dan Lapor Polisi

MAKASSAR, DAULATRAKYAT.ID.Seorang ibu tunggal di Makassar menjadi korban dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh adik tirinya sendiri di ruang isolasi lantai 9 Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kemenkes Dr. Wahidin Sudirohusodo Center Point of Indonesia (CPI) Makassar, Kamis (6/11/2025).

Peristiwa itu terjadi di luar jam besuk pasien dan diduga berawal dari kesalahpahaman antara korban dan keluarga tirinya.

Ironisnya, tindakan kekerasan ini berlangsung di lingkungan rumah sakit yang seharusnya menjadi tempat pemulihan dan perlindungan bagi pasien.

Korban berinisial SS mengaku, sebelum kejadian ia sempat dihina oleh ibu tirinya di area lobi Gedung C Samalona, tepatnya di lantai dua rumah sakit tersebut. Tak lama setelah itu, adik tirinya datang menghampiri dan melakukan tindakan penganiayaan di ruang isolasi tempat korban menjaga anaknya yang sedang sakit.

Padahal saya justru dihina di depan umum oleh ibu tiri saya di lobi lantai dua. Tidak lama kemudian, saya dianiaya di ruang isolasi lantai sembilan,” ungkap SS kepada awak media.

Saat kejadian, korban hanya ditemani dua anaknya satu berusia 3 tahun yang sedang dirawat, dan satu lagi anak SMA. Sang anak hanya bisa menangis melihat ibunya dipukul dan dicekik. Adik tiri korban lainnya, yang berjenis kelamin perempuan, disebut hanya menyaksikan tanpa berupaya melerai hingga korban nyaris pingsan.

Setelah korban tak berdaya, barulah ia menarik saudara laki-lakinya yang menjadi pelaku.

Akibat insiden itu, SS mengalami luka lebam di bagian pipi, dada, dan beberapa bagian tubuh lainnya. Ia juga mengaku mengalami demam dan trauma setelah kejadian.

 

Korban telah menjalani visum di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar dan melaporkan peristiwa ini ke Polsek setempat untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.

Selain melapor ke polisi, SS juga telah meminta pihak RSUP Kemenkes CPI meninjau rekaman CCTV di lokasi kejadian. Ia bahkan menunjukkan titik-titik kamera yang dapat menjadi bukti penting. Namun, hingga kini korban menilai belum ada tindakan konkret dari pihak rumah sakit.

SS juga mempertanyakan peran petugas keamanan (security) yang disebut tidak sigap menangani kejadian tersebut. Menurutnya, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), petugas seharusnya segera mengamankan pelaku dan korban serta berkoordinasi dengan kepolisian atau Bhabinkamtibmas.

 

“Tidak ada kepedulian dari pihak rumah sakit terhadap kondisi saya. Saya luka, lebam, demam, tapi tidak ada tindakan pengobatan,” keluh SS dengan suara lemah.

Korban kini masih menjalani pemulihan sambil merawat anaknya yang berusia tiga tahun dan tengah dirawat di rumah sakit yang sama. Ia berharap pihak berwenang segera mengusut tuntas kasus ini agar pelaku dapat dimintai pertanggungjawaban sesuai hukum.

 

……

Pegadaian

DPRD Kota Makassar.

355 SulSel

Infografis PilGub Sulbar

debat publik pilgub 2024

Ucapan selamat Walikota makassar

Pengumuman pendaftaran pilgub sulsel

Pilgub Sulsel 2024

https://dprd.makassar.go.id/
https://dprd.makassar.go.id/