Luwu Utara, daulatrakyat. id — Nenek Hafi (71), warga dusun Bungatoi, desa Karondang, kecamatan Tanalili, kini hanya pasrah melihat kondisi rumahnya yang rata dengan tanah dilalap si jago merah.
Kejadian kebakaran Selasa (19/04), Subuh sekitar pukul 04.20 menit, saat nenek Hafi ingin melakukan sholat subuh.
“Kejadian sekitar pukul 04.20, saat itu saya mau melakukan sholat subuh, mukena saya sudah pasang, tiba-tiba panas saya rasa, dan saya lihat api sudah meluap jatuh dari atas atap kena spring bad dikamar depan,”kata Hafi saat ditemui di lokasi kebakaran.
Ia menyebutkan tidak ada barang-barang yang bisa diselamatkan, karena api langsung membesar, kecuali motor anaknya yang parkir dibagian dapur
“Tidak ada barang-barang yang bisa diselamatkan hanya pakaian dibadan saja, seperti ijasah, rapor, ATM sekolah dan rekening sekolah cucu saya habis tidak bisa diselamatkan, hanya motornya saya punya anak bisa diselamatkan, karena parkir dibagian dapur,”ngkapnya.
Kebakaran diduga akibat konseleting listrik.
“Api mulai dari kamar depan yang dekat kilometer listrik, langsung membesar karena barang-barang mudah terbakar, seprti springbad, dan dinding hanya kalsibor,”terangnya
Kerugian ditaksir sekitar puluhan juta Rupiah. Karena barang-barang elektronik seperti kulkas, Televisi dan mesin cuci semuanya ludes.
“Kerugian ditaksir kerugian sekitar 80 jutaan karena semua barang seperti elektronik habis semua, hanya motornya saya punya anak bisa diselamatkan yang parkir didapur,”tutupnya
Ungkapan yang senada di katakan Hasanawati tetangga Nenek Hafi, kejadian ini diduga konseleting listrik.
“Konleting listrik karena awalnya dari atas, pas menyala api mengikuti kabel listrik kerumah saya, seandainya tidak cepat di putuskan itu kabel listrik menuju rumahku, rumahku juga bisa terbakar, jadi saya suruh orang siram saya punya rumah, itu karena sudah meleleh juga saya punya kilometer, dan sebagian didinding sudah makan api,”ujarnya
Sementara itu, Mantan Babinsa desa Karondang Serka Markus yang berada di lokasi kejadian mengatakan, ini sudah berapa kali kejadian sepeti ini. Dia berharap setelah kejadian ini pihak PLN ada kepedulian terhadap warga didaerah disini.
“Hanya pakai tiang bambu, itu diharapkan masyarakat disini karena sudah lama disusulkan tiang permanen, mudah-mudahan kejadian ini bisa ada tanggapan dari PLN untuk tiang permanen,”tandasnya.
Nenek Hafi tinggal dirumah bersama kedua cucunya. Nenek Hafi diselamatkan kedua cucunya.
Berita ini diturunkan belum ada konfirmasi dari pihak PLN. (jal)