Mamuju,daulatrakyat.id – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah( BPSDMD) Provinsi Sulawesi Barat menggelar rapat pendampingan penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) tahun 2024 Senin, 24 Juni 2024 di ruang meeting.
Rapat tersebut, dihadiri Kepala BPSDMD Farid Wajdi selaku Penanggungjawab SPBE, dan sejumlah staf BPSDMD yaitu, Sugeng Irianto, Kariadi, Muchlis, Yeni Lies, serta Tim pendamping dari Dinas Kominfopers Sulbar, Taufan H. Prasetyo, M.Ec.,Dev, M.Kom dan Irhadi, S.Kom.
Diketahui, Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) adalah penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada pengguna SPBE.
Dimana, SPBE dilaksanakan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel, serta pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya. Hal ini sesuai amanat dalam Peraturan Presiden No 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik.
Mengingat pentingnya penerapan SPBE khususnya di lingkup BPSDMD, maka perlu dilakukan pendampingan oleh tim pendamping dari Diskominfo sekaligus melakukan sosialisasi terkait indikator penilaian SPBE yang baru untuk periode penilaian tahun 2024.
Indikator penilaian SPBE yang baru meliputi domain tata kelola yakni Arsitektur SPBE dan Pembangunan Aplikasi Layanan OPD. Pada domain manajemen terdapat indikator Penerapan Manajemen Aset TIK, Penggunaan SPLP, Pemanfaatan Layanan Pusat Data Internal. Sedangkan pada domain layanan, ada Pemberian Layanan Berbasis Aplikasi Online.
Selain indikator baru tersebut, terdapat juga pembaruan terkait pengumpulan bukti dukung pada beberapa indikator yang harus menjadi perhatian bersama Tim SPBE BPSDMD.
Seorang tim pendamping, Taufan Prasetyo memyebut salah satu indikator dalam penilaian SPBE mengharuskan semua ASN yang ada di BPSDM menggunakan Tanda Tangan Elektronik (TTE).
Sebab itu, kata dia perlu menyurat ke Dinas Kominfo untuk difasilitasi sehingga dapat memenuhi indikator tersebut.
Sementara itu, Farid Wajdi selaku penanggung jawab SPBE BPSDMD mengapresiasi pertemuan tersebut.
Menurutnya, penerapan pendampingan SPBE ini sangat perlu dilakukan sebagai bukti keseriusan dalam menghadapi era digitalisasi, dimana suka tidak suka harus dihadapi.
Yang terpenting, sebut Farid Wajdi adalah keberlangsungannya sehingga penerapan SPBE ini menjadi budaya yang harus terus dikembangkan.
Menurut Farid Wajdi, selain dukungan moril dan dukungan anggaran yang sudah dilakukan oleh BPSDMD dengan memberikan insentif kepada admin SPBE, serta menyiapkan aset berupa peralatan yang sesuai standar TIK.
“Usahakan semua indikator bisa terisi dengan melengkapi bukti dukung yang diperlukan dan terus lakukan koordinasi dengan tim Pendamping dari Kominfo agar nilai BPSDMD meningkat dari tahun lalu,”pungkasnya.(Lim/dr)