Catatan Perjalanan Menguji Adrenalin
Oleh : Salim Majid ( Wartawan)
Kapal Roro KM Laskar Pelangi rute Balikpapan – Mamuju mulai bergerak pelan meninggalkan dermaga Kariango Balikpapan sekira pukul 20.00 malam, Selasa, 15 Juli 2025.
Ditengah Cuaca kurang bersahabat, hujan, petir disertai angin kencang mulai terasa. Mesin KM Laskar Pelangi tiba – tiba tak menyala beberapa menit. Hingga akhirnya tetap melanjutkan pelayaran.
Kendati KM Laskar Pelangi harus terombang – ambing oleh gelombang laut yang tinggi kurang lebih 2 – 3 meter. Kapal pun mulai oleng kiri dan ke kanan di hempas gelombang tinggi.
Udara dingin dan angin kencang mulai menembus masuk kedalam kapal. Diatas kapal pun para penumpang harus berpegangan pada tiang – tiang besi kapal. Seperti orang mabuk yang memaksa kami harus berpegangan kuat jika hendak berjalan di atas kapal.
Suara hempasan dan gemuruh ombak sangat terasa saat memasuki waktu tengah malam pukul 00.2 dini hari. KM Laskar pelangi terus melaju ditengah terjangan gelombang laut. Tak ada yang terlihat kecuali gelap malam sejauh mata memandang ke diluar sana. Hanya bunyi gelombang yang terus memukul Kapal Roro itu.
Para penumpang mulai tidur lelap ditengah hempasan gelombang laut. Beberapa penumpang mulai muntah akibat kerasnya gelombang.
Angin kencang sepertinya tak bisa diajak kompromi. Sungguh mendebarkan hati. Setiap menit dan jam berlalu gelombang laut tak juga redah.
Rasa was – was dan kwatir terus menghantui pikiran. Tapi semua itu telah kami pasrahkan kepada Sang Khalid yang mengatur setiap perjalanan hidup manusia.
Doa dan dzikir, serta sholawat terus kami lafalkan dalam hati pada tasbi – tasbi yang menempel ditangan. Memohon kepada Allah Swt semoga perjalanan kami ini dimudahkan dan dijauhkan dari musibah.
Sekira pukul 9.30 pagi usai lepas dari Pulau Ambo, dimana para nelayan menyebut wilayah tersebut terkenal dengan keganasan ombaknya.
Kami bernapas lega, gelombang mulai redah, secangkir kopi pahit dari kantin KM Laskar Pelangi mulai terasa menghangatkan tubuh dengan sepotong roti. Setelah semalaman bergulat dengan gelombang tinggi.
Akhirnya setelah jarak tempuh kurang lebih 20 Jam, tiba jualah kami di dermaga Simboro Mamuju tepat pukul 14.00 siang. Hujan lebatpun menyambut kami.(**)