SEMARANG.DAULATRAKYAT.ID.Salah satu produk kerajinan tangan yang mendapat perhatian Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan untuk dikunjungi adalah usaha Bengok Craft di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, sebagai percontohan UMKM di Sulsel untuk menciptakan produk ekspor.
Bengok Craft di Kabupaten Semarang berada dibawah naungan BI Provinsi Jateng yang memanfaatkan tanaman eceng gondok menjadi kerajinan tangan yang bernilai ekonomis yang bisa menjadi contoh bagi UMKM di Sulsel.
Bengok Craft sendiri merupakan sebuah usaha yang bergerak di industri retail dengan mengolah eceng gondok menjadi aneka kerajinan.
Owner Bengok Kraft Firman Setiyati usai melakukan presentasi mengatakan hingga kini produknya sudah ratusan item dan menembus pasar mancanegara seperti Hong Kong, Singapura dan negara-negara Eropa.
“Saya dan istri saya menggunakan eceng gondok sebagai bahan baku padahal sebelumnya hanya menjadi tanaman pengganggu, namun setelah dimanfaatkan jadi kerajinan tangan, akhirnya memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat setempat,”kata Firman jebolan Universitas Indonesia tersebut.
Adapun eceng gondok tersebut diolah menjadi siap dianyam dengan nilai Rp5.000 per kilogram, sehingga masyarakat juga mendapatkan tambahan penghasilan.
Produk kerajinan tangan eceng gondok tersebut selain memberikan penghasilan tambahan bagi warga kecamatan Tutang bengok craft juga menjadi daya tarik sendiri bagi konsumen mancanegara.
Adapun Bengok Craft mendapat bantuan dari Bank Indonesia sejak 2019 lalu.Eceng Gondok, Tanaman Gulma yang banyak tumbuh di di rawa-rawa sekitar kampung warga, biasanya dikenal tanaman pengganggu.
Astaria Eka Santi, Business Deveplement Co Owner Bengok Craft menjelaskan, dirinya bersama suami Firman Setyaji yang juga pemilik Bengok Craft melihat banyak pengrajin di kampungnya yang punya potensi.
“Mereka tahu cara mengolah eceng gondok menjadi produk kerajinan. Tapi ada kendala desain, agregator, pemasaran, hingga cost. Kami mencoba mengatasi masalah itu, dan mendapat bantuan pendampingan dari Bank Indonesia,”ujarnya kepada rombongan wartawan yang mengikuti pelatihan BI Sulsel Sabtu (22/7/2023).
Diketahui Makassar sendiri terdapat banyak eceng gondok yang tumbuh di kanal-kanal dan sungai yang cukup banyak mengganggu tapi belum ada warga Makassar yang melihat tumbuhan bisa disulap menjadi produk retail bernilai ekonomis.
Kepala Divisi Implementasi Kekda BI Sulsel Sakti Arif Wicaksono mengatakan khusus kegiatan mengunjungi pelaku UMKM di Semarang yang sudah menembus pasar internasional diharapkan dapat menjadi referensi untuk diinformasikan ke publik, termasuk pelaku UMKM.
‘”Harapan kita anak muda Makassar juga bisa go ekspor dengan melihat cara Bengok Craft apalagi kita di BI Sulsel ada program Rewako UMKM.Semoga target 30 UMKM sampai akhir tahun terpenuhi,”harap Sakti.
Ia optimis Bengok Craft bakal jadi inspirasi bagi pelaku UMKM di Sulawesi Selatan setelah membaca tulisan para jurnalis yang mengikuti rangkaian kunjungan dan workshop Bengok Craft di Desa Kesongo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.(nin)