MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan kembali menggelar Pekan Bisnis dan Ekonomi (PINISI) Syariah yang mengusung tema “Memperkuat Sinergi Pengembangan Produk dan Bisnis Syariah Sulawesi Selatan” di atrium trans studio mall Makassar pada 11 hingga 13 Junj mendatang.
Seperti diketahui Ekonomi dan keuangan syariah memiliki potensi besar sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru khususnya dalam rangka mempertahankan momentum pemulihan ekonomi di masa pandemi.
Melalui pengembangan ekosistem Halał Value Chain (HVC) dan penguatan UMKM, pengembangan ekonomi syariah serta pesantren diarahkan untuk selaras dengan perkembangan ekonomi digital.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan Budi Hanoto menilai perlunya upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah secara intensif dalam rangka memastikan terciptanya stabilitas ekonomi dan keuangan domestik sehingga dapat tumbuh secara berkelanjutan dan berkeadilan.
“Dimulai hari ini tanggal 11 hingga 13 Juni 2021 dengan bersinergi bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan,kami menyelenggarakan Pekan Bisnis dan Ekonomi (PINISI) Syariah yang mengusung tema “Memperkuat Sinergi Pengembangan Produk dan Bisnis Syariah Sulawesi Selatan”,papar Budi Hanoto dalam sambutannya.
Lanjut Budi memaparkan acara tersebut merupakan agenda tahunan sebagai bagian dari Road to Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (Fesyar KTl), dan akan dirangkaikan dengan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) secara nasional di tahun 2021.
“Melalui PINISI Syariah, momentum pengembangan ekonomi daerah dalam pemberdayaan ekonomi syariah tetap terjaga. Hal ini sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Majelis Ułama Indonesia (MUI), Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan, OJK, Dekranasda, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), asosiasi perbankan syariah, Dewan Masjid Indonesia (DMI), akademisi serta Pusat Kajian dan Advokasi Halal (Pusjilal) Sulawesi Selatan,”sebutnya.
Sementara itu Plt. Gubernur Sulawesi Selatan pada seremoni pembukaan PINISI Syariah yang diwakili oleh Asisten Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan, Muhammad Firda,menyampaikan apresiasinya terhadap Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan atas prakarsanya dalam penyelenggaraan PINISI Syariah. Pemerintah Provinsi menyambut baik inisiatif sinergi dalam pengembangan ekonomi syariah, khususnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan dalam sambutannya pada opening ceremony PINISI Syariah menekankan pentingnya sinergi antarpemangku kepentingan.
“Sinergi tersebut dapat dilaksanakan dalam bentuk pendampingan kegiatan promosi produk dan jasa keuangan syariah secara rutin melalui Pekan Bisnis & Ekonomi Syariah, fasilitasi para UMKM untuk dapat menjadi bagian dari ekosistem Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA), melakukan edukasi dan sosialisasi, serta sinergi program pemberdayaan kemandirian ekonomi pesantren,”pungkasnya.
Adapun pameran PINISI Syariah terdiri atas kegiatan pameran produk dari 45 UMKM serta pondok pesantren mitra Bank Indonesia. Di samping itu terdapat kegiatan temu bisnis (business matching) dan aneka pertunjukan yang bertempat di Atrium Trans Studio Mall, Makassar. Pada hari pertama kegiatan PINISI syariah selain agenda opening ceremony, juga terdapat kegiatan tabligh akbar bersama Ustadz Syamsuddin Nur Makka (Ustadz Syam).
Selanjutnya, agenda pada hari berikutnya akan diisi dengan edukasi wakaf linked sukuk oleh Prof. Muslimin Kara (guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Alauddin), dan berbagaita/kshow seperti sinergi pemberdayaan ekonomi syariah, talkshow interaktif produk oleh perbankan syariah, termasuk agenda temu bisnis dengan tajuk BARUGA — RI (Bareng UMKM Gapai ASA — Ruang Investasi).
Talkshow yang membahas tentang business plan, pada hari ke tiga PINISI Syariah akan dimeriahkan dengan acara pagelaran fashion show, penampilan seni dari pesantren mitra dan penggiat seni nasional, serta lomba-lomba seni dan UMKM.
“Selain upaya pengembangan ekonomi daerah melalui penguatan ekonomi syariah, bentuk sinergi ini juga diarahkan pada upaya pemulihan ekonomi ditengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih membayangi,”pungkas Budi menambahkan.
Budi optimis keterlibatan seluruh pihak dalam menyukseskan agenda tersebut diharapkan dapat menjaga momentum kebangkitan ekonomi Sulawesi Selatan melalui pengembangan ekonomi syariah.(ninaannisa)