MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Muhammad Saleh angkat bicara terkait bantuan keuangan desa tahun 2023.
Diketahui, Pemprov Sulsel saat masih dijabat oleh Andi Sudirman menyerahkan bantuan keuangan untuk beberapa Desa. Penyerahan itu berlangsung pada Agustus 2023 lalu.
Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Sulawesi Selatan, Andi Sri Rahayu Usmi mempertanyakan bantuan dana desa andalan senilai Rp 500 juta sampai saat ini belum terealisasi.
Menanggapi hal itu, Saleh menyampaikan, “Kita tahu ada 5 Desa di Sulsel yang dapat. Namun belum sempat terealisasi karena terjadi refocusing anggaran,” katanya.
Refocusing anggaran secara besar-besaran kala itu dilakukan saat kepemimpinan Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin di awal September 2023. Salah satunya, anggaran bantuan ini terdampak.
Bantuan keuangan desa ini sebagai bentuk stimulus dukungan Pemprov Sulsel dalam mendukung pembangunan di Desa.
Padahal alokasi anggaran tersebut sudah siap dibayarkan dan sangat dinantikan Desa. Namun atas kebijakan Pj Gubernur Bahtiar yang melakukan refocusing anggaran, sehingga bantuan keuangan desa ini tidak terealisasi.
“Bantuan Keuangan Desa Andalan dibagikan pada saat acara di Rujab di akhir-akhir masa jabatan pak Andi Sudirman sebagai Gubernur,” kata Saleh.
Terpisah, Jubir Andalan Hati, Muhammad Ramli Rahim (MRR) menegaskan, Pemprov di era Andi Sudirman sangat perhatian terhadap desa. Sehingga, jika itu adalah dirinya tidak mungkin bantuan seperti itu tidak terealisasi.
Sebagaimana Andi Sudirman adalah gubernur yang berkomitmen dalam mendorong pengentasan desa tertinggal di Sulsel. Salah satunya dengan intervensi berupa bantuan keuangan.
“Terbukti berdasarkan data, pada tahun 2021, jumlah Desa Sangat Tertinggal berjumlah 38. Kemudian berhasil diturunkan tahun 2022 menjadi tinggal 11 Desa Sangat Tertinggal. Begitu seterusnya,” ucapnya.(*)