Wajo-daulatrakyat.id-Aktivis Anti Korupsi Wajo mengendus dugaan parktik korupsi pada lingkup Dinas Pendidikan Wajo. Diduga kuat didalangi oleh oknum pejabat di instansi itu dengan menekan dan mewajibkan semua kepala sekolah membeli Hantsanitizer seharga Rp100 Ribu per botol dari harga Rp50 per botol.
“Jadi setiap sekolah dasar di Wajo itu diharuskan membeli Handsanitizer seharga seratus ribu rupiah sementara harga sebenarnya itu di kisaran 50 ribuji,” kata Cender, Ketua Aktivis Anti Korupsi Wajo.
Menurut Cender, setiap sekolah ini diwajibkan membeli per sekolah 50 biji hingga 100 biji untuk setiap Sekolah Dasar di Kabupaten Wajo.
“Dan barang tersebut akan didrop langsung dari Dinas Pendidikan Kabupaten,” ujar Cender.
Cender mengatakan, hasil investigasi yang dilakukan oleh Tim Anti Korupsi menemukan bahwa anggaran yang digunakan oleh setiap sekolah ini adalah anggaran Bimbingan Teknis yang sebelumnya telah dianggarkan.
“Jadi terkesan ini hanya akal-akalan saja untuk memperoleh keuntungan, Bagaimana bisa dianggarkan untuk pembelian handsanitizer sementara sekolah kan libur,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo, Fesal, yang dikonfirmasi membantah hal tersebut.
Menurutnya, dinas pendidikan tidak pernah mengeluarkan anjuran ataupun mengarahkan kepada sekolah untuk membeli.
Namun ia mengakui jika sudah ada beberapa pengusaha yang datang di kantor untuk menawarkan daganganya ke sekolah.
“Dan kalaupun ada yang membeli itu tergantung kebutuhan sekolah, karena setiap sekolah memang sudah memiliki juknis tentang penggunaan Dana Bos di sekolah masing-masing,” ujjarnya. (ampa/dr)

Ekobis
Keren ! Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Peringkat Kelima Nasional
MAKASSAR DAULATRAKYAT.ID.Ekonomi Sulawesi Selatan mencatatkan pertumbuhan sebesar 0,78 persen (q-to-q) pada triwulan I-2025.