Majene,daulatrakyat.id- Ketua Jaringan Pemerhati Kebijakan Pemerintah Daerah ( Japkerda ) Majene Juniardi menyoroti terkait doyannya Bupati Majene perjalanan Dinas.
Juniardi menyebut, sejak tahun 2022 Bupati Majene Andi Achmad Syukri telah menghabiskan anggaran perjalanan dinas Rp1,4 M. Sedangkan tahun 2023 biaya perjalanan dinas Bupati Majene ini telah digelontorkan Rp.800 juta lebih.
“Harusnya pak Bupati Majene bisa menahan diri untuk melakukan perjalanan ke luar daerah. Apalagi kalau hasilnya tidak jelas dan hanya menghabiskan anggaran APBD”, ujar Juniardi kepada daulatrakyat.id, Jumat, 14 Juli 2023.
Untuk per bulan Juli 2023, sebut Juniardi pengelolaan keuangan daerah APBD Pemkab Majene tahun 2023 sudah mencapai defisit berjalan hingga Rp20 miliar. Itu belum termasuk defisit APBD Majene tahun 2022 sebesar Rp49 miliar.
Karena itu, ujar Juniardi anggaran perjalanan dinas Bupati juga bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga tidak bolah ada diskriminasi perbayaran.
“Masa anggaran bupati dibayarkan, sementara media tidak. Padahal anggarannya sama-sama bersumber dari PAD,” ujarnya.
Sementara data dari BPS Sulbar terkait angka kemiskinan di Majene cukup tinggi dan terus meningkat setiap tahunnya. Hal itu dapat dilihat pada tahun 2020 sebesar 13,73%, ditahun 2021 naik sebesar 14,34%, sedangkan tahun 2022 naik lagi 15,13%.
Jika anggaran perjalanan dinas Bupati Majene ini dialihkan ke warganya yang miskin. Berapa orang miskin yang bisa diselamatkan?.
Lantas, apa upaya Sang Bupati Majene ini untuk menekan angka kemiskinan?
Lagi-lagi daulatrakyat.id mencoba mengkonfirmasi Bupati Majene Andi.Achmad Syukri, namun tak ada respon.(Lim/dr)