Polman.daulatrakyat- Badan Kependudukan, Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Perwakilan Sulbar dan Komisi IX DPR RI menggelar sosialisasi terkait stunting di Kecamatan Matakali, Polman, Selasa, 26 Juli 2022.
Kegiatan tersebut dihadiri Inpekstorat BKKBN pusat Chinggih Widanarto, Kepala BKKBN Sulbar Nuryamin dan anggota Komisi IX DPR RI Andi Ruskati Ali Baal.
Merespon tingginya angka stunting di Sulbar secara Nasional berada diurutan ke 2, sebanyak 44 ribu jiwa, dan penyumbang tertinggi berada di Polman sebesar 36%.

Sebab itu, Andi Ruskati Ali Baal mengajak semua masyarakat berkontribusi dalam menyukseskan program yang di galakkan pemerintah, yaitu menjaga jarak kelahiran, menjaga asupan gizi, dan tidak menikahkan anak diusia dini.

Menurut Andi Ruskati, pernikahan dini salah satu penyebab tingginya angka stunting di Sulbar. ” Ini menjadi perhatian kita bersama kedepan, agar kita bisa melahirkan generasi emas,” ujarnya.
Sementara itu, Inpekstorat Wilayah I BKKBN pusat, Maria Vianney Chinggih Widanarto menyebutkan, tak hanya Sulbar, semua daerah di perintahkan oleh Presiden agar menurunkan stunting pada tahun 2024 sebesar 15%.
Untuk mencapai target tersebut, sebut Chinggih Widanarto pemerintah daerah punya kebijakan. Sedangkan BKKBN pusat terus berupaya untuk mencapai target tersebut.
Ia berharap sebelum tahun 2024, angka stunting di Sulbar bisa dituntaskan melalui kerjasama BKKBN dan DPR RI, serta semua masyarakat.

Kesempatan sama, Kepala BKKBN Sulbar Nuryamin mengatakan, pernikahan dini adalah salah satu faktor penyebab angka stunting. Karena itu, Ia mengajak masyarakat untuk tidak menikahkan anaknya diusia dini.
” Ini harus ditindaklanjuti pemerintah desa. Dan membuat aturan melarang menikahkan anak diusia dini,” kata Nuryamin.
Sosialisasi ini, dihadiri para ibu – ibu, majelis taklim, kader pos yandu dan masyarakat.(Lim/dr)