Luwu Utara, daulatrakyat.id — Ketua DPRD Kabupaten Luwu Utara Drs. Basir bersama dengan anggota DPRD Luwu Utara menerima kedatangan para pendemo dari aliansi Pemuda Peduli Masyarakat Luwu Utara di ruang kantor DPRD kabupaten Luwu Utara, Selasa (19/03)
Drs. Basir mengatakan, pada sore hari ini kita sempat hadir bersama-sama diruang rapat dalam rangka mendengarkan aspirasi dari keluarga kita Aliansi Pemuda Peduli Masyarakat Luwu Utara.
” Terimakasih kepada adek-adek dari Aliansi Pemuda Peduli Luwu Utara, kami di DPR setia menunggu mulai jam 10 tadik sesuai dengan persuratan yang masuk dan kami menunggu sampai datang, karena itu adalah kewajiban kami,”kata Basir
Sementara itu Kordinator lapangan Aliansi Pemuda Peduli Luwu Utara Sigit mengatakan, adapun yang kami lakukan pada hari ini adalah yang terjadinya peristiwa kemarin soal meninggalnya seorang ibu hamil dan bayinya.
Selain itu pada kesempatan itu Sigit juga menyampaikan beberapa tuntutan salah satunya adalah meminta penambahan fasilitas kesehatan didaerah terpencil.
Menurutnya, berdasarkan hasil survei yang ia lakukan bukan hanya di kecamatan Seko yang mengalami kekurangan fasilitas kesehatan tapi di kecamatan Rampi juga mengalami hal demikian.
“Kami mendesak pemerintah kabupaten Luwu Utara mengadakan rumah sakit tipe D di kecamatan Seko. Sesuai dengan klarifikasi bupati kemarin bahwa ternyata dari 2018 rumah sakit tipe D sudah diusahakan namun pertanyaannya sampai saat ini belum ada sama sekali,”pungkasnya.
Namun audens ini tidak berlanjut karena salah satu dari juru bicara meminta kehadiran Bupati dan kepala dinas kesehatan Luwu Utara.
Menanggapi hal tersebut Ketua DPRD Drs. Basir menyampaikan juga bahwa kepala dinas kesehatan Luwu Utara lagi sakit, sementara sekretaris dinas kesehatan Luwu Utara lagi di Makassar membicarakan soal rumah sakit tipe D.
“Kalau kepala dinas lagi sakit, kalau sekretaris dinas kesehatan lagi di Makassar membicarakan soal rumah sakit tipe D yang ada di Seko,”kata Basir
“Dengan kejadian yang kemarin itu semua itu ada maknanya, maknanya langsung direspon oleh pemerintah propinsi dengan
Pusat mengenai rumah sakit tipe D,”terangnya
Sementara itu salah satu juru bicara dari Aliansi Pemuda Peduli Masyarakat Luwu Utara mengatakan, tujuan kami itu datang disini mau ketemu dengan bupati dan kadis kesehatan karena banyak hal yang kami ingin sampaikan mengenai klarifikasi nya dimedia sosial dan secara kelembagaan pihak eksekutif kabupaten Luwu Utara itu sudah melakukan klarifikasi mengenai meninggalnya ibu dan anak di seko akibat ditandu sejauh kurang lebih 80 km
“Mungkin pak ketua kami tidak bisa lanjutkan audensi ini karena kehadiran kita disini itu ingin ketemu langsung dengan bupati dan kadis yang terkait, terimakasih,”tutupnya sambil meninggalkan ruang rapat bersama dengan rekan-rekannya.
Sebelumnya Aliasi Pemuda Peduli Masyarakat Luwu Utara ini melakukan aksi demo didepan kantor DPRD. Mereka hadir dengan membawa sebuah spanduk yang bertuliskan” Aliansi Pemuda Peduli Masyarakat Luwu Utara, Grand Isu Ibu terbunuh Infrastruktur”
Aksi demo ini sempat ricuh akibat para pendemo ini ingin melakukan pembakaran ban dalam area kantor DPRD Luwu Utara. Sementara itu pihak DPRD meminta pembakaran dilakukan dijalan didepan kantor DPRD Luwu Utara. Namun aksi demo ini dijaga ketat dari aparat kepolisian Polres Luwu Utara.(jal/dr)