MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) mencatatkan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan berhasil tumbuh lebih tinggi, bahkan melampaui pertumbuhan nasional.
Kepala OJK Sulselbar Darwisman mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan berhasil tumbuh lebih tinggi pada posisi triwulan III 2024 sebesar 5,08 persen, jika dibandingkan pada posisi triwulan II 2024. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Sulsel ini berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional diperiode yang sama sebesar 4,95 persen.
“Allhamdulliah pertumbuhan ekonomi di Sulsel ini sekarang sudah melewati pertumbuhan ekonomi nasional di 4,95 persen. Harapannya semoga momentum ini, khususnya di triwulan terakhir nanti mudah-mudahan pertumbuhan ekonomi kita terus berada di level pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkapnya, di sela-sela Jurnalis Update OJK Sulselbar, di Negeri Sembilan Melayu’s Signature & Coffee, CPI Makassar, Jumat, (15/11/2024).
Ia menerangkan, capaian pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan dipengaruhi dari berbagai sektor. Salah satunya pada capaian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dengan share tertinggi di sektor pertanian dengan 6,37 persen dengan kontribusi share 20,37 persen. Kemudian sektor selanjutnya yaitu jasa pendidikan dengan 8,82 persen, namun sharenya masih 5,40 persen.
Adapun, pada sektor perdagangan besar dan kecil juga memberikan kontribusi pertumbuhan di 5,16 persen, dengan share 16,05 persen.
“Jadi kalau kita lihat pada beberapa sektor unggulan ini kalau dia bisa didorong untuk tumbuh dengan baik maka sangat menopang pertumbuhan ekonomi di Sulsel,” terangnya.
Menurut Darwisman, kondisi pertumbuhan ekonomi Sulsel juga dipengaruhi oleh indikator-indikator kesejahteraan masyarakat. Misalnya pada tingkat kemiskinan Sulsel yang posisinya di bawah nasional, dimana nasional sebesar 9,63 persen, sementara Sulsel di level 8,06 persen.
“Namun memang jumlah ini masih memiliki peluang besar untuk dapat kita turunkan seiring dengan penguatan literasi dan akses (inklusi) keuangan yang terus di dorong bersama seluruh stakeholder,” ujarnya.
Demikian juga pada capaian gini rasio di Sulawesi Selatan yang berada di angka 0,363 persen atau berada dibawah nasional 0,379 persen. Khusus untuk indeks pembangunan manusia (IPM) Sulawesi Selatan berada diatas nasional yaitu 74,39 persen, dan Sulsel berada di level 74,60 persen.
“Kami menganggap dengan semakin didorongnya literasi dan inklusi keuangan melalui keterlibatan seluruh pemangku kepentingan termasuk pemerintah daerah akan berdampak kenaikan terhadap IPM-nya, gini rasio dan tingkat kemiskinan maupun penganggurannya,” ungkap Darwisman.