Luwu Utara, daulatrakyat.id — Dua guru di Kabupaten Luwu Utara yang viral akibat diberhentikan tidak dengan hormat alias PTDH, rupanya mendapat dukungan yang luar biasa, usai keduanya mendapatkan Rehabilitasi dari Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini.
Dukungan pun mengalir dari berbagai kalangan yang peduli dengan kasus yang dialami kedua guru tersebut. Kasus yang menimpa 2 guru, masing-masing Abdul Muis dan Rasnal, ini memicu atensi dan diskursus dari kalangan praktisi hukum dan sosial. Tak hanya lokal, kasus ini juga mendapatkan perhatian secara nasional.
Namun, tahukah bahwa pemberian hak Rehabilitasi Presiden kepada dua guru ini tidak terlepas dari upaya serta bantuan langsung dari Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim.
Bupati Andi Rahim menceritakan bahwa sebelum pemberian surat rehabilitasi tersebut, dirinya melakukan pertemuan dengan Ketua PGRI Luwu Utara, Ismaruddin.
Momentum pertemuan dengan Ketua PGRI inilah, Bupati Andi Rahim pertama kali menyebutkan kemungkinan pemberian rehabilitasi kepada dua guru tersebut dilakukan.
Namun, ia juga sangsi pemberian rehabilitasi ini bisa segera dilakukan. Mengingat dinamika kasus kedua guru ini masih terus berkembang. Di tengah keraguan itu, ia tetap optimistis kasus guru ini bisa mendapatkan akhir yang baik bagi keduanya.
“Waktu itu, Ketua PGRI datang menghadap ke saya, dan di situlah saya berharap ada rehabilitasi dari Bapak Presiden Prabowo,” ungkap dia sambil bercerita.
“Saya sendiri menganggap ini adalah mission impossible,” sambungnya. Kendati demikian, ia tak patah semangat. Ia terus meyakinkan Ketua PGRI agar tetap jalan untuk memberi kepastian agar kedua guru ini mendapatkan keadilan hukum.
Akhirnya, segala effort atau usaha yang dilakukan Bupati, rupanya tidak bertepuk sebelah tangan. Berkat komunikasinya dengan Anggota DPR-RI dari Partai Gerindra, Andi Irwan Aras dan Prof Sufmi Dasco Ahmad, kedua guru ini diminta segera ke Jakarta bertemu Presiden.
“Alhamdulillah, berkat bantuan Andi Iwan Aras dan Prof Dasco, pagi pukul 09.00, saya kontak beliau, dan pukul 11.00 sudah diminta dua guru ke Jakarta bertemu Pak Prabowo,” ungkap Andi Rahim kembali sambil bercerita.
Keberangkatan dua guru ini ke Jakarta untuk menemui Presiden mendapatkan dukungan dan iringan doa dari masyarakat. Tak hanya masyarakat Luwu Utara, tetapi juga sebagian besar masyarakat Indonesia yang mengikuti kasus yang menimpa dua tenaga pendidik tersebut.
Tujuannya, tak lain dan tak bukan, tentu agar keduanya mendapatkan keadilan atas kasus yang sedang mereka hadapi sejak lima tahun yang lalu.
Benar saja! Segala doa dan dukungan dari segenap masyarakat Indonesia yang terus mengalir kepada dua guru ini mendapatkan akhir yang baik.
“Keduanya bertemu Presiden pukul 02.00 dini hari, dan langsung diberi hak Rehabilitasi. Presiden tanda tangan surat rehabilitasi di Bandara Halim setelah tiba dari Australia,” ungkap Bupati.
Sebuah akhir yang indah bagi kedua guru tersebut yang terus berjuang mendapatkan keadilan. Kini keduanya mendapatkan kembali haknya sebagai seorang guru PNS.
“Alhamdulillah sudah selesai. Terima kasih support-nya semua. Saya kira, ini PR kita semua untuk menuntaskannya, karena kasusnya sudah berjalan lima tahun lalu,” pungkasnya, seraya memuji Prabowo sebagai Presiden yang memiliki kepedulian luar biasa sebagai Bapak Bangsa.
Terpisah, baik Abdul Muis maupun Rasnal, keduanya tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas pemberian surat Rehabilitasi tersebut.
Sekaligus surat Rehabilitasi itu memulihkan nama baik keduanya, dan mengembalikan kedudukan mereka sebagai seorang aparatur sipil negara (PNS).
“Terima kasih kepada Bapak Presiden yang telah memberikan keadilan buat kami,” ucap Rasnal. Menurutnya, surat tersebut bukan sekadar pemulihan nama baik, tetapi juga sebagai penanda bahwa pejuangan selama lima tahun akhirnya mendapatkan keadilan. (lhr/jal)
