Search
Close this search box.

JEPA : SIMBOL KEBERSAMAAN DAN IDENTITAS BUDAYA MANDAR

Oleh : Muh. Arsalin Aras

Seperti yang dikatakan oleh Claude Levi-Strauss, bahwa ” makanan adalah bahasa yang tidak berbohong“, adalah bermakna bahwa bagaimana makanan dapat menjadi bahasa yang mengungkapkan identitas budaya dan kebersamaan.

Jean-Paul Sartre, menyebutkan bahwa ” manusia adalah kebebasan “, merupakan contoh bagaimana kebebasan manusia dapat diekspresikan melalui pilihan makanan dan cara makan, yang pada gilirannya membentuk identitas budaya dan kebersamaan dalam masyarakat.

Ungkapan Roland Barthes, bahwa ” makanan adalah sistem semiotik “, bermakna bagaimana makanan dapat menjadi sistem semiotik yang mengungkapkan makna dan nilai-nilai budaya, serta membentuk identitas dan kebersamaan masyarakat.

Warisan dan Identitas Budaya

Jepa, kuliner khas Mandar, bukan hanya sekedar hidangan tradisional, tetapi juga merupakan simbol kebersamaan, kekuatan, dan ketahanan masyarakat Mandar.

Jepa telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Mandar selama berabad-abad, dan telah diwariskan kepada generasi Mandar hari ini. Jepa merupakan makanan yang dibuat secara bersama-sama, sehingga menciptakan rasa kebersamaan dan gotong royong sebagai perekat masyarakat Mandar dimanapun berada.

Jepa juga merupakan simbol identitas budaya Mandar yang kuat dan membedakan masyarakat Mandar dengan masyarakat lainnya di Nusantara. Jepa merupakan bagian dari tradisi dan budaya Mandar yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, karenanya, kuliner Jepa harus terus dilestarikan dan dikembangkan keberadaannya sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia.

Jepa, kuliner khas Mandar, bukan semata warisan kekayaan budaya, bukan hanya sebatas hidangan tradisional, tetapi sebagai simbol dan ekspresi kebersamaan dan kekeluargaan masyarakat Mandar dimanapun bermukim kini.

Jepa telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Mandar dengan aroma dan kekhasannya yang menggugah selera penikmatnya. Jepa merupakan kuliner yang dibuat dan diolah dalam kebersamaan sehingga menciptakan sikap gotong royong sebagai bagian dari tradisi dan kekayaan budaya Indonesia.

Jepa harus terus dilestarikan dan mengembangkannya sebagai bagian dari kekayaan budaya, agar generasi mendatang dapat menikmati dan menghargai kelezatan dan keunikan Jepa.

Ekspresi Kultural Mandar

Terbuat dari parutan Ubi kayu yang telah dikupas kulitnya dan dicuci bersih, kemudian hasil parutannya dibungkus dengan kain bersih kemudian diperas menggunakan _Pangepeq_ alat peras tradisional Mandar yang terbuat dari kayu, proses pemerasan ini dimaksudkan untuk menghilangkan kandungan racun pada ubi kayu, setelah dipisahkan air perasannya, ubi kayu tersebut diurai merata dengan campuran kelapa parut untuk memberi rasa gurih dan aroma khas menjadi sebuah adonan, kemudian dipanggang diatas _Panjepangang_ dengan tungku dari tanah liat yang menggunakan kayu bakar sebagai pemanasnya.

Jepa seringkali dikonsumsi dengan _Bau Peapi_ namun ada pula yang menghidangkan dengan gula merah sebagai sarapan di pagi hari dengan secangkir kopi hangat.
Kuliner khas Mandar ini mudah didapatkan di pasar-pasar tradisional maupun pusat-pusat kuliner di Kabupaten Majene dan Polewali Mandar.

Jepa, sebagai warisan Budaya Tak Benda, kini menjadi ikonik Makanan Khas Mandar di United Nation, Educational, Scientific and Cultural Organization ( UNESCO ) oleh Pemerintah Propinsi Sulawesi Barat melalui Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVIII.

Jepa, kuliner khas Mandar, bukan hanya sekedar hidangan tradisional, tetapi juga ekspresi kultural yang mendalam dari masyarakat Mandar. Jepa merupakan simbol kebersamaan, identitas budaya, dan kekuatan masyarakat Mandar dalam menghadapi tantangan dan kesulitan.

Dalam konteks kultural, Jepa merupakan ekspresi kultural yang menunjukkan kemampuan masyarakat Mandar dalam mengolah bahan-bahan alami menjadi makanan yang lezat.

Nilai Ontologis, Kesejarahan dan Budaya

Jepa, kuliner khas Mandar, bukan hanya sekedar hidangan tradisional, tetapi juga merupakan simbol ontologis, kesejarahan, dan budaya yang mendalam dari masyarakat Mandar. Jepa merupakan ekspresi kultural yang menunjukkan kemampuan masyarakat Mandar dalam mengolah bahan-bahan alami menjadi makanan yang lezat dan bergizi.

Jepa merupakan simbol yang menunjukkan hubungan antara manusia dan alam. Jepa terbuat dari bahan-bahan alami yang tersedia di lingkungan sekitar Kita, sehingga menunjukkan bahwa manusia tidak dapat dipisahkan dari alam. Jepa juga merupakan simbol kebersamaan dan gotong royong masyarakat Mandar dalam proses pembuatan dan penyajiannya.

Jepa merupakan simbol yang menunjukkan sejarah dan tradisi masyarakat Mandar. Jepa telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Mandar selama berabad-abad, dan telah diwariskan dari generasi ke generasi. Jepa juga merupakan simbol kekuatan dan ketahanan masyarakat Mandar dalam menghadapi tantangan dan kesulitan.

Dalam konteks budaya, Jepa merupakan simbol yang menunjukkan identitas budaya Mandar yang kuat dan membedakan masyarakat Mandar dengan masyarakat lainnya. Jepa merupakan bagian dari tradisi dan budaya Mandar yang telah diwariskan dari Nenek Moyang Orang Mandar terdahulu.

Warisan Budaya Yang Patut Dilestarikan

Makanan tradisional merupakan salah satu aspek penting dalam kebudayaan suatu masyarakat. Makanan tidak hanya sekedar sebagai kebutuhan pokok, tetapi juga sebagai simbol kebersamaan, identitas budaya, dan ekspresi kultural. Salah satu contoh kuliner tradisional yang memiliki makna mendalam adalah Jepa, kuliner khas Mandar yang terbuat dari ubi kayu ( singkong ) dan parutan kelapa. Jepa bukan hanya sekedar hidangan tradisional, tetapi juga merupakan simbol ontologis, ekspresi kultural, dan identitas budaya Mandar yang patut dilestarikan.

Jepa merupakan kuliner khas Mandar yang dibuat secara bersama-sama, melibatkan keluarga dan tetangga, sehingga menciptakan rasa kebersamaan dan gotong royong. Proses pembuatannya yang unik dan rasa yang khas membuat Jepa menjadi salah satu makanan tradisional yang sangat dinantikan di Mandar. Jepa juga merupakan simbol identitas budaya Mandar, yang menunjukkan kekayaan dan keanekaragaman budaya masyarakat Mandar.

Dalam perspektif ontologis, Jepa menunjukkan hubungan antara manusia dan alam. Jepa terbuat dari bahan alami yang tersedia di lingkungan sekitar, sehingga menunjukkan bahwa manusia tidak dapat dipisahkan dari alam. Jepa juga merupakan simbol kebersamaan dan gotong royong, yang menunjukkan bahwa manusia tidak dapat hidup sendirian dan memerlukan bantuan orang lain.

Makanan khas Jepa menunjukkan kemampuan ekspresi kultural masyarakat Mandar dalam mengolah bahan-bahan alami menjadi makanan yang lezat, juga merupakan salah satu contoh bagaimana budaya dan tradisi lokal dapat dipertahankan dan diangkat sebagai identitas bangsa.

Dalam konteks identitas budaya, Jepa merupakan simbol identitas budaya Mandar yang menunjukkan kekayaan dan keanekaragaman budaya masyarakat Mandar.

Penutup

Kuliner tradisional merupakan salah satu aspek penting dalam kebudayaan suatu masyarakat, tidak hanya sekedar sebagai kebutuhan pokok, tetapi juga sebagai simbol kebersamaan, identitas budaya, dan ekspresi kultural. Salah satu contoh kuliner tradisional yang memiliki makna mendalam adalah Jepa.

Jepa merupakan simbol identitas budaya Mandar, bukan hanya sebagai kuliner, tetapi juga merupakan simbol ontologis kebudayaan Mandar yang patut dilestarikan dan dijaga. Kita harus terus melestarikan dan mengembangkan tradisi dan budaya lokal seperti Jepa, sehingga Kita dapat mempertahankan identitas budaya sendiri dan mewariskannya kepada generasi mendatang.

Jepa, kuliner tradisional Mandar, adalah ” rumah yang tidak hanya terbuat dari batu dan kayu, tetapi juga dari cinta dan kebersamaan ” ungkap Kahlil Gibran.

Seperti kata Jalaluddin Rumi, ” Kita tidak lahir sendirian, Kita hidup bersama, dan Kita mati bersama “, maka Jepa menjadi simbol kebersamaan dan kekuatan masyarakat Mandar.

Dan sebagaimana ungkapan Tere Liye, ” Kita harus menjaga warisan budaya Kita, karena itu adalah jembatan antara masa lalu dan masa depan “, maka mari Kita lestarikan dan kembangkan warisan budaya Mandar, agar generasi mendatang dapat menikmati dan menghargai kelezatan dan keunikan Jepa, serta memahami makna dan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.”

Related posts:

……

Pegadaian

DPRD Kota Makassar.

355 SulSel

Infografis PilGub Sulbar

debat publik pilgub 2024

Ucapan selamat Walikota makassar

Pengumuman pendaftaran pilgub sulsel

Pilgub Sulsel 2024

https://dprd.makassar.go.id/
https://dprd.makassar.go.id/