Search
Close this search box.

Berikan Penguatan HAM, Penyuluh KemenHAM Sulsel Ajak Pelajar Takalar Bergabung dalam Koppeta HAM

TAKALAR.DAULATRAKYAT.ID. Penyuluh HAM Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan, Andi Nunung Bakhtiar, mengajak pelajar SMA Negeri 4 Takalar dan SMPN 2 Galesong Utara untuk bergabung dalam Komunitas Pemuda Pelajar Pecinta HAM (Koppeta HAM) saat memberikan penguatan kapasitas HAM bagi Masyarakat di Kabupaten Takalar. Kamis, (13/11/2025).

Ajakan tersebut disampaikan di hadapan ratusan siswa sebagai upaya membangun barisan generasi muda yang peduli nilai-nilai kemanusiaan.

Dalam pemaparannya, Andi Nunung Bakhtiar menyampaikan bahwa dalam waktu dekat Kanwil KemenHAM Sulsel akan melakukan pencanangan resmi pembentukan Koppeta HAM bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan dan Biro Hukum Provinsi Sulawesi Selatan.

Ia mengatakan bahwa setelah pencanangan, proses pendaftaran dan seleksi bagi pelajar se-Sulawesi Selatan akan segera dibuka.

“Nanti akan ada seleksinya. Jadi mulai sekarang bisa mempersiapkan diri, meyakinkan diri untuk mengikuti seleksinya,” ujarnya.

Andi Nunung menyebut bahwa dengan adanya Koppeta diharapkan dapat menghadirkan komunitas yang bukan hanya aktif, tetapi juga berkarakter kuat dan menjunjung nilai-nilai HAM.

“Koppeta HAM diharapkan menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam menyebarluaskan nilai kemanusiaan dan menjadi wadah kolaborasi generasi muda dalam pembentukan karakter berbasis HAM,” ungkapnya disambut antusias peserta.

Ia menambahkan bahwa syarat keanggotaan terbuka bagi pelajar dan mahasiswa berusia 15–25 tahun yang memiliki kepedulian terhadap hak asasi manusia.

Melalui kegiatan Penguatan Kapasitas HAM yang diikuti sekitar 200 pelajar dari dua sekolah berbeda, yakni SMA Negeri 4 Takalar dan SMP Negeri 2 Galesong Utara, Penyuluh HAM, Andi Nunung Bakhtiar fokus menanamkan nilai kemanusiaan, anti-kekerasan, serta kesadaran hak anak dalam lingkungan pendidikan.

Dalam sesi pemaparan, Penyuluh HAM Kanwil KemenHAM Sulsel, Andi Nunung Bakhtiar, menjelaskan dasar-dasar HAM, sejarah kemunculannya, hingga penerapannya di lingkungan sekolah.

Ia menekankan bahwa perundungan (bullying), diskriminasi, dan tindakan merendahkan martabat merupakan bentuk pelanggaran HAM yang sering terjadi tanpa disadari.

Sesi diskusi interaktif membuka ruang bagi para siswa untuk bercerita mengenai pengalaman pelanggaran hak yang pernah mereka saksikan dan cara menyikapinya. Hal ini memberikan gambaran nyata bahwa isu HAM sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari.

Kepala sekolah dari kedua satuan pendidikan, masing-masing Abd. Gaffar, SP., M.Pd., dari SMAN 4 Takalar dan H. Abd. Rauf, S.Pd., M.Si., dari SMPN 2 Galesong Utara, menyampaikan apresiasi atas kehadiran KemenHAM Sulsel.

Mereka menegaskan pentingnya pendidikan HAM sebagai bagian dari pembentukan karakter pelajar yang toleran, empatik, dan menghargai keberagaman.

“Terima kasih Kanwil HAM Sulsel atas pelaksanaan kegiatan ini. Edukasi seperti ini memang sangat penting, karena pembinaan sikap saling menghormati dan menciptakan ruang belajar yang nyaman dan aman merupakan komitmen bersama,” ungkap Abd. Gaffar.

Di tempat terpisah, Kepala Kantor Wilayah KemenHAM Sulsel, Daniel Rumsowek, menyampaikan bahwa penguatan HAM untuk pelajar merupakan langkah strategis dalam membangun generasi masa depan yang humanis dan sadar hukum.

“Pendidikan HAM harus menyentuh akar rumput. Kita ingin membentuk generasi yang mampu menghargai perbedaan, menolak kekerasan, dan menjadikan nilai kemanusiaan sebagai pedoman hidup,” ujarnya.

Daniel berharap nilai-nilai HAM dapat tertanam kuat sejak dini, menciptakan sekolah yang inklusif, aman, dan menjunjung tinggi martabat setiap anak.

……

Pegadaian

DPRD Kota Makassar.

355 SulSel

Infografis PilGub Sulbar

debat publik pilgub 2024

Ucapan selamat Walikota makassar

Pengumuman pendaftaran pilgub sulsel

Pilgub Sulsel 2024

https://dprd.makassar.go.id/
https://dprd.makassar.go.id/