MAKASSAR DAULATRAKYAT.ID.Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dari Fraksi Harapan (Hanura–PAN), Margi Rumpak kembali bakal melaksanakan agenda Reses keempat di Daerah Pemilihan (Dapil) XI yang meliputi Kabupaten Luwu, Palopo, Luwu Utara dan Luwu Timur.
Namun, dari hasil penjaringan aspirasi yang telah dilakukan selama beberapa kali reses, Margi mengaku belum banyak program masyarakat yang bisa direalisasikan.
Menurut Margi, masyarakat telah menyampaikan berbagai usulan prioritas sejak reses pertama hingga keempat, di antaranya pembangunan jalan tani, bantuan untuk rumah ibadah, serta bibit pertanian. Namun hingga saat ini, sebagian besar aspirasi tersebut belum mendapat tindak lanjut dari dinas terkait
Sudah tiga sampai empat kali reses, tapi belum ada satu pun dari permintaan masyarakat yang benar-benar terealisasi. Contohnya jalan tani, yang sangat dibutuhkan petani agar mereka mudah mengakses sawah dan mengangkut hasil panennya,” ujar Margi Rumpak kepada penulis saat ditemui di Komisi B DPRD Sulawesi Selatan di gedung sementara DPRD Sulsel Jalan AP Pettarani Makassar (19/10/2025).
Ia menjelaskan, masyarakat di Dapil XI berharap banyak pada hasil reses sebagai sarana penyampaian aspirasi langsung kepada pemerintah provinsi. Namun, kondisi di lapangan menunjukkan bahwa koordinasi antara aspirasi masyarakat dan program dinas masih belum sejalan.
“Kadang apa yang diminta masyarakat itu tidak ada dalam program dinas. Kalau tidak masuk ke program, ya tidak bisa kita dorong. Kami ini cuma bisa menyampaikan dan memperjuangkan, tapi keputusan akhirnya ada pada pemerintah dan dinas terkait,”jelasnya.
“Sebagai wakil rakyat, kami hanya sampaikan apa adanya bahwa sekarang anggota dewan itu sudah tidak punya dana aspirasi (pokir ) seperti dulu,”ucapnya.
Lebih lanjut, Margi menegaskan bahwa kini mekanisme pelaksanaan program masyarakat sepenuhnya bergantung pada kegiatan mitra dinas atau perusahaan swasta yang menjadi mitra dinas terkait.
“Kami sebagai wakil rakyat kami hanya dapat mendorong dan mengawasi agar aspirasi masyarakat bisa masuk ke dalam program tahunan,”tambahnya.
Salah satu contoh konkret adalah pembangunan jalan tani, yang menurut Margi sangat vital bagi masyarakat tani di Luwu Raya. Jalan tersebut berfungsi sebagai akses utama ke lahan pertanian, namun hingga kini belum mendapatkan alokasi dari pemerintah provinsi.
“Jalan tani itu sangat penting. Kalau rusak atau belum ada, hasil panen gabah bisa tertunda, bahkan rusak karena lama terhambat hujan. Ini kebutuhan mendasar petani yang mestinya jadi perhatian,” tegasnya
Margi berharap agar ke depan, sinkronisasi antara hasil reses dan program dinas dapat diperkuat, sehingga aspirasi masyarakat tidak berhenti di tingkat usulan saja. Ia juga mengajak pemerintah provinsi untuk lebih terbuka dan responsif terhadap kebutuhan riil masyarakat daerah.
“Kami tetap akan menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi rakyat. Tapi pemerintah harus hadir dengan solusi nyata, supaya kepercayaan masyarakat terhadap fungsi reses dan lembaga dewan tidak hilang,” pungkasnya.
