YOGYAKARTA.DAULATRAKYAT.ID. Bank Indonesia Sulawesi Selatan bersama puluhan media mengunjungi Goa Tanding sebagai salah satu rangkaian acara pelatihan dan media gathering selama 4 hari di Yogyakarta.
Usai mengunjungi Keraton Yogyakarta kami beserta rombonganpun bergegas menuju Goa Tanding.
Setiba di Goa Tanding kami pun melengkapi diri dengan menggunakan sepatu karet dan pelampung sebagai pengaman yang sudah disiapkan dilokasi.
Goa Tanding sendiri merupakan destinasi wisata di Jogja menarik yang lumayan memacu adrenalin pengunjung yang datang. Pasalnya, untuk sampai ke gua ini pengunjung harus menaiki perahu terlebih dahulu.
Dengan kedalaman 9 meter bikin kita yang tidak bisa berenang ketar ketir meskipun telah mengenakan pelampung sebagai pengaman.
Diketahui Goa ini ditemukan secara kebetulan dan merupakan salah satu temuan terbaru yang ada di Indonesia khususnya di Jawa Tengah.
Berbeda dari gua-gua yang umumnya dikenal sejak zaman dahulu, penemuan gua ini terjadi ketika Pak Harto Tanding, seorang warga lokal, berusaha membuat sumur untuk mencari air.
Meskipun penggalian awal tidak berhasil menemukan sumber air, ketika Pak Harto menggunakan linggis untuk menggali lebih dalam, dia menemukan sebuah rongga yang ternyata adalah pintu masuk ke dalam gua.
Awalnya, goa hanya bisa diakses melalui sumur yang digali, tetapi sekarang telah ditemukan akses lain untuk memasukinya.
Karakteristik dari gua ini mirip dengan Goa Pindul, akan tetapi memiliki luas yang lebih besar.
Nama Goa Tanding sendiri diambil dari nama Pak Harto Tanding selaku orang yang pertama kali menemukan gua ini.
Secara administratif gua ini berada di Gelaran 2, Seropan, Bejiharjo, Kec. Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55891.
Jika ingin berkunjung, gua ini buka setiap hari dari pukul 06.00 hingga 17.00 WIB.Ada beberapa daya tarik dari gua yang satu ini. Daya tarik tersebut yang menjadikan gua ini sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Jogja.
Rafting Seru
Untuk memasuki dan menyusuri goa,saya dan teman-teman media dan tim BI Sulsel lainnya harus menggunakan perahu karet atau dikenal dengan istilah rafting.
Kegiatan ini tentunya tidak hanya menantang, tetapi juga sangat seru dengan masing-masing perahu dihuni 6 orang hingga 8 orang bersama pendayung.
Ditengah perjalanan kami pun berpapasan dengan peserta lain dengan saling menyiram air tentunya dengah kegilaan masing-masing tim ada yang basah kuyup ada juga yang tak ingin basah dengan alasan membawa Kamera dan ada yang lupa membawa perlengkapan sebelum ke Goa Tandiang.
Ada yang basah kuyup,stengah basah bahkan ada tim yang tidak mau basah karena lupa membawa pakaian ganti tentunya tak seru rasanya jika berhenti bermain namun tidak basah
Diperjalanan kami pun melihat Stalaktit dan Stalakmit yang Indah berupa tumpukan batu-batuan yang terbentuk secara alami dan memiliki susunan yang unik.
Apalagi terkena percikan air menjadi mengkilap seperti kristal.
Tampak dilangit-langit Goa rombongan kelelawar yang seolah tergamggu dengan kehadiran kita.
Deputi Direktur BI Sulsel Aswin mengatakan kekagumannya terhadap keindahan dan Keseruan Goa Tanding saat menyusuri Goa Tanding yang pertama kali dia kunjungi.
“Pengalaman saya wisata pertama kali di mana menyusuri goa bawah tanah dengan perahu karet. Cukup menantang dan mencekam saat pertama masuk, memompa adrenalin saat menyusuri goa yg gelap memakai perahu. Cahaya senter yang diarahkan ke dinding goa mengungkap keindahannya saat menyusuri hingga 450 meter sampai keujung.Sebuah pengalaman yg takkan terlupakan.,”ungkapnya.
Sebagai catatan, penting bagi siapa saja yang ingin mengunjungi destinasi ini pastikan anda membawa perlengkapan mandi termasuk baji ganti dan jangan lupa pakaian dalamnya untuk jaga-jaga anda bertemu tim jahil yang bikin anda basah kuyup saat Rafting. (ninass)
